Teknologi AI Bantu Petugas Ambulans Selamatkan Nyawa Pasien Lebih Banyak

Teknologi AI Bantu Petugas Ambulans Selamatkan Nyawa Pasien Lebih Banyak

AI dalam kesehatan-Bantu petugas selamatkan nyawa pasien-Diabetes.co.uk

JAKARTA, DISWAY.ID - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin memudahkan kehidupan termasuk urusan kesehatan.

AI dapat membantu pekerja ambulans menyelamatkan lebih banyak nyawa dengan berfungsi sebagai rekan kerja tambahan.

Penelitian yang dilakukan oleh Chalmers University of Technology, University of Gothenburg, dan University of Borås menemukan bahwa kemampuan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat keputusan penting dan cepat akan membantu paramedis menyelamatkan lebih banyak nyawa.

Penulis pertama Anna Bakidou berkata jika orang yang terluka parah diangkut langsung ke rumah sakit universitas, peluang untuk bertahan hidup akan meningkat.

“Karena ada sumber daya untuk merawat semua jenis cedera,” katanya seperti dikutip dari diabetes.co.uk.

“Oleh karena itu, kita harus dapat mengetahui dengan lebih baik siapa yang terluka parah dan siapa yang tidak, sehingga semua orang menerima perawatan yang tepat dan sumber daya digunakan dengan cara terbaik,” lanjutnya. 

Sebuah tim peneliti telah menciptakan lima model matematika yang berbeda setelah menganalisis data dari Swedish Trauma Registry dari orang-orang yang menerima perawatan ambulans antara tahun 2013 dan 2020.

Mereka menemukan bahwa model AI lebih baik dalam mengambil keputusan cepat pada saat terjadi insiden kesehatan kritis dibandingkan pekerja ambulans.

BACA JUGA:Unpad Pastikan Tidak Ada Kenaikan Biaya Kuliah UKT 2024, Terendah Rp500 Ribu

Menurut laporan tersebut, 40% orang yang mengalami cedera serius tidak langsung dibawa ke rumah sakit. 

Sebuah tim peneliti telah menciptakan lima model matematika yang berbeda setelah menganalisis data dari Swedish Trauma Registry dari orang-orang yang menerima perawatan ambulans antara tahun 2013 dan 2020. .

Mereka menemukan bahwa model AI lebih baik dalam mengambil keputusan cepat pada saat terjadi insiden kesehatan kritis dibandingkan pekerja ambulans.

“Personel ambulans selalu dihadapkan pada keputusan yang sulit dan cepat.“Harapan kami adalah bahwa sistem pendukung keputusan yang lebih objektif akan dapat berfungsi sebagai ‘kolega tambahan’ yang membuat staf melihat hubungan yang lebih kompleks dan berpikir dua kali jika cedera sulit untuk dirasakan atau dinilai,” katanya. 

Anak-anak dan remaja yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas seringkali dinilai mengalami cedera yang lebih parah daripada yang sebenarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: diabetes.co.uk

Berita Terkait

Close Ads