JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Melanesian Youth Forum Steve Mara menganggap Benny Wenda menyebarkan informasi palsu terkait yang menyatakan Papua membutuhkan perhatian global karena sedang terjadi genosida.
Steve bahkan menegaskan Benny Wanda yang tidak pernah Kembali ke Papua karena memilih hidup di luar negeri tak layak berbicara dan menilai Papua.
BACA JUGA:Jacob Marthen dari Papua: Takjub dengan Atmosfer Basket di DBL Academy Surabaya
Dalam pernyataan resminya, Sabtu 15 Juni 2024, Steve menegaskan seharusnya Benny Wanda pulang ke Papua dan melihat sendiri bagaimana kondisi Bumi Cenderawasih saat ini, yang sudah semakin maju dan mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Pernyataan Benny Wanda yang juga menyamakan kondisi Papua seperti Korea Utara adalah menyesatkan, termasuk soal genosida,” katanya.
Saat ini Pemerintah dikatakan Steve terus melakukan pembangunan di Tanah Papua yang bahkan telah mengelontarkan dana Otonomi Khusus yang sangat besar.
BACA JUGA:KKB Papua Tembak Supir Taksi di Paniai: Mobil Dibakar di Tengah Jalan
Sejak 2001 Papua menjadi daerah khusus dengan pemberlakuan Otonomi Khusus melalui Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 yang mengalami 2 kali perubahan.
Otonomi Khusus saat ini diperpanjang lagi hingga 2042, dan Papua sudah dibagi menjadi enam provinsi yang disesuaikan dengan pembagian wilayah adat.
Pembentukan provinsi baru itu, lanjut Steve Mara ditujukan untuk mendekatkan masyarakat dengan pemerintah agar kebutuhan masyarakat bisa diakomodir secara langsung oleh pemerintah.
Setiap desa di Papua juga diberikan dana miliaran rupiah setiap tahunnya melalui dana alokasi khusus.
Pembangunan infrastruktur dianggapnya dilakukan dengan sangat baik oleh pemerintah, misalnya pembangunan jalan trans Papua yang menghubungan daerah terisolir dengan kota maju.
Lalu pembangunan bandara untuk memudahkan transportasi udara, dan pembangunan Pelabuhan untuk transporasi laut.