JAKARTA, DISWAY.ID -- Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara, terkait kualitas udara di Jakarta yang belakangan ini tercemar alias buruk.
Heru Budi mengatakan, bahwa masalah kualitas udara memang kerap terjadi di setiap penjuru dunia.
Bahkan, saat ini Jakarta juga sedang mengalami polemik tersebut.
BACA JUGA:Penampakan Porsche Cayman yang Masuk Kolong Truk di Tol Kuningan
BACA JUGA:Tidak Lolos Verifikasi Administrasi, Bacagub Dharma Pongrekun Bakal Gugat KPU!
"Ya pertama memang dunia begitu ya, semua polusi," ujar Heru Budi di Taman Makam Pahlawan pada Rabu, 19 Juni 2024.
Namun, kata Heru, saat ini pihaknya tengah menanggulangi hal tersebut dengan melakukan penyemprotan kabut air dari gedung tinggi atau yang biasa disebut water mist.
Selain itu, pihak Pemprov DKI juga berencana melakukan uji emisi kendaraan di berbagai titik lokasi untuk mengatasi masalah polusi udara.
"Tapi DKI kan ada watermist, nanti ada pembatasan kendaraan, uji emisi," tuturnya.
Sebagai informasi, pada Selasa, 18 Juni 2024 DKI Jakarta menempati urutan 1 di dunia terkait masalah polusi udara.
Hal itu disampaikan oleh situs IQair yang menyatakan kualitas udara di Jakarta tidak sehat. Dilihat dari situs IQair indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 194. Polutan utamanya adalah PM 2,5.
BACA JUGA:Kriteria Pembebasan Pokok PBB-P2 Tahun 2024 untuk Warga Jakarta, Jangan sampai Salah!
BACA JUGA:Bentrokan Antara Ormas di Jaksel Berakhir Usai Dimediasi, Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan
"Konsentrasi PM 2,5 di Jakarta saat ini 23,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian tertulis dalam situs IQAir.
Data yang digunakan IQAir itu berasal dari sejumlah kontributor, mulai KLHK, BMKG, US Department of State, hingga sejumlah perusahaan swasta.