bannerdiswayaward

Kualitas Udara Indonesia Masih Buruk, Ini Langkah Nyata Industri untuk Berbenah

Kualitas Udara Indonesia Masih Buruk, Ini Langkah Nyata Industri untuk Berbenah

PT Ajinomoto Indonesia menegaskan bahwa seluruh produk yang diproduksi dan didistribusikan secara resmi oleh Grup Ajinomoto Indonesia telah bersertifikat HALAL dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID – Polusi udara masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Berdasarkan laporan Kualitas udara Dunia IQAir 2024 yang dirilis Maret lalu, Indonesia menempati peringkat ke-15 sebagai negara dengan tingkat polusi tertinggi, dengan konsentrasi PM2.5 mencapai 35,5 µg/m³—jauh melampaui ambang batas aman WHO.

Di tengah sorotan tajam terhadap sumber-sumber polusi, dari transportasi hingga industri, beberapa pelaku usaha mulai melakukan koreksi.

Salah satu contoh konkret datang dari Ajinomoto Indonesia, yang melakukan transformasi energi di dua pabriknya—Mojokerto dan Karawang—dalam rangka mendukung target Net Zero Emission (NZE).

“Kami sudah menghentikan penggunaan batu bara di pabrik Mojokerto dan menggantinya dengan biomassa dari limbah pertanian,” kata Samsul Bakhri, Direktur PT Ajinomoto Indonesia.

“Dengan langkah ini, kami berhasil mengurangi emisi karbon hingga 223,2 ribu ton CO₂ per tahun dibandingkan tahun fiskal 2018.”

BACA JUGA:Iran Serang Pangkalan Udara Amerika di Qatar, Trump: Kami Akan Balas

Langkah ini dinilai signifikan mengingat industri manufaktur masih menjadi salah satu kontributor emisi karbon terbesar di Indonesia.

Peralihan dari batu bara ke bioenergi membuka jalan bagi sektor industri lain untuk menerapkan pendekatan serupa demi mengurangi jejak karbonnya.

Selain penggantian bahan bakar, Ajinomoto juga menambah kapasitas panel surya di dua pabriknya hingga mencapai 3,61 megawatt-peak (MWp) dan mulai memanfaatkan listrik ramah lingkungan melalui skema Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN.

BACA JUGA:Como 1907 Milik Hartono Bersaudara, Nilai Skuad Terbesar ke-5 Dibawah Barcelona dan PSG Berdasarkan Transfermarkt 2024/2025

“Kalau seluruh industri berani mengambil langkah seperti ini, bukan tidak mungkin kita bisa menurunkan angka polusi secara signifikan,” ujar seorang peneliti lingkungan dari universitas negeri di Jakarta yang tak ingin disebut namanya.

“Tapi konsistensi dan skala adopsinya yang perlu dikejar.”

Selain menurunkan emisi udara, Ajinomoto juga memperluas inisiatif keberlanjutan lainnya: dari pengurangan plastik kemasan, kolaborasi dengan bank sampah, hingga praktik ekonomi sirkular dalam pengolahan limbah produksi menjadi produk bernilai tambah seperti pupuk tanaman dan pakan ternak.

BACA JUGA:Diduga Cemarkan Udara, KLH Segel 2 Perusahaan di Bekasi

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads