I pun langsung menyalakan lampu kios, dan menemukan jasad korban terbujur kaku dengan terbungkus selimut di atas kasur lantai.
Korban ditemukan di ruang depan kios yang berukuran sekira 3×6 meter dengan mengenakan kaos kuning dan celana jeans.
BACA JUGA:Heru Budi Ungkap 7 Pelaku Penjarahan Rusunawa Marunda Sudah Ditangkap Sejak Januari
Di kaos bagian dada korban terdapat bercak darah yang sudah mengering.
"Diselumutin, kan posisinya lagi tidur," ujarnya.
Roso mengatakan, berdasarkan keterangan I, korban memang setiap hari tidur di ruang depan kiosnya.
Setelah penemuan jasad majikannya, I pun melapor ke pihak kepolisian.
Setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan, korban S tewas dibunuh dengan cara ditusuk dadanya dua kali di bagian dada.
Korban dibunuh oleh putrinya sendiri berinisial KS yang masih berusia 17 tahun.
Saat ini KS sudah ditahan di Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
BACA JUGA:Innalillahi, Habib Jafar Shodiq Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan motif KS membunuh ayahnya karena kerap dipukuli.
Selain itu KS tak terima dengan umpatan ayahnya yang menyebutnya sebagai 'anak haram'.
"Berdasarkan penemuan fakta sementara sakit hati karena kerap dimarahi, kadang dipukul, dituduh mengambil barang milik korban bahkan pernah dikatakan anak haram oleh korban. Ini keterangan dari tersangka," kata Ade Ary pada Selasa, 25 Juni 2024.