BACA JUGA:Polisi Ungkap Peredaran Narkoba dengan Modus Nasi Bungkus, Tiga Orang Diringkus
Dalam pertemuan itu, Sturman juga mempertanyakan penjelasan dari Hinsa terkait adanya celah keaman pada server PDN.
“Kenapa ini tidak diantisipasi kalau sudah diketahui adannya celah, ini seakan meremehkan dalam penyimpanan data nasional,” paparnya.
Sedangkan program yang dipunyai digunakan juga bukanlah yang terbaru dan sudah tertinggal.
“Padahal ini sudah sempat disebutkan pada 2022 lalu dan BSSN yang merupakan pihak penjaga data PDN, namun tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, hanya bisa ngintip-ngintip saja,” paparanya.
BACA JUGA:Baru Tayang 14 Hari, Film Ipar Adalah Maut Tembus 3 Juta Penonton!
“Bahkan kewenangan BSSN juga tidak diberikan,” cecarnya.
Adapun Nurul Arifin dari Fraksi Golkar mempertanyakan dari pernyataan Kemenkoinfo tentang permintaan uang tebusan.
“Memang siapa yang meminta uang tebusan dan mereka dari pihak mana,” tanyanya.