Simak Cerita Siswa dan Guru di Puncak Festival Kurikulum Merdeka dan Anugerah Merdeka Belajar

Jumat 05-07-2024,18:09 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

Cerita Para Siswa dan Guru

Bicara tentang Pameran Potret Cerita, Meildy Louisa Kese, Guru SMP Lentera Harapan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur menampilkan karya berjudul Read, Grow, and Inspire.

Dalam karyanya, ia bercerita tentang kegiatan peningkatan literasi peserta didik yang dilakukan di sekolahnya.

“Praktik baik yang dilakukan sekolah adalah dengan mengajak para murid SMP untuk melakukan aktivitas bercerita kepada murid jenjang SD dan TK. Sebelum melakukan hal tersebut, para murid SMP terlebih dahulu membaca cerita dengan dibimbing oleh guru, setelah itu satu murid SMP dapat melakukan aktivitas bercerita kepada satu hingga tiga murid SD atau TK, sehingga terciptanya interaksi untuk meningkatkan minat dan kemampuan literasi,” ungkap Meildy.

BACA JUGA:Lulusan Kurikulum Merdeka Diklaim Raih Skor UTBK SNBT Lebih Tinggi, Kok Bisa?

Terkait implementasi Kurikulum Merdeka, Meildy menceritakan pengalaman menariknya terkait pelaksanaan Projek Penguatan Profi Pelajar Pancasila (P5).

Para murid di sekolahnya menyambut baik dan sangat antusias untuk membuat sekolah bermakna dan menyenangkan tanpa perundungan.

“Para murid belajar memahami apa itu perundungan dan berbagai jenis perundungan. Lalu, mereka melakukan analisis dan survey kepada seluruh murid SMP terkait apakah di sekolah atau lingkungan terjadi perundungan. Yang menarik adalah bagaimana mereka mempresentasikan survey tersebut kepada sesama rekannya, terlihat bagaimana mereka dapat menganalisis sebuah topik, mengolah data, dan mempresentasikan hal tersebut di depan khalayak,” ucapnya.

Meildy berharap, seluruh sekolah di Indonesia dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Sehingga, para murid dapat mengekspresikan kreativitasnya dan membuat lingkungan sekolah menjadi bermakna dan menyenangkan. 

BACA JUGA:Daftar Rekomendasi Buku Sastra Masuk Kurikulum Tuai Protes, Tim Kurator Beri Penjelasan

Senada dengan Meildy, Tri Sujarwo, merupakan salah satu orang tua yang menampilkan karya Potret Cerita dengan judul Mendongeng Seru Bersama Ayahku. Ia merupakan ayah dari anak yang bersekolah pada Kelompok Bermain di Lampung.

“Keterkaitan karya ini dengan Kurikulum Merdeka adalah bagaimana memaksimalkan peran orang tua di rumah kepada anak dengan cara yang disukai oleh anak. Saya menggunakan metode mendongeng untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak saya,” tuturnya.

Tri menyebut, dengan Kurikulum Merdeka membuat anaknya semangat bersekolah dan belajar.

Cara pembelajaran pada kurikulum ini berfokus pada kemerdekaan murid dan menggali potensi yang dimiliki, sehingga anak saya merasa sekolah menjadi tempat yang menyenangkan untuknya.

“Semoga para orang tua yang memiliki anak usia bersekolah dapat memiliki cara tersendiri dalam mengajak anaknya bersekolah. Peran orang tua di rumah sangat penting, orang tua menjadi sumber pengetahuan bagi anak, tempat mereka bercerita, dan sumber penguat dan motivasi. Semoga Kurikulum Merdeka dan Festival ini dapat digelar rutin setiap tahunnya, sehingga banyak menginspirasi para orang tua di seluruh Indonesia,” pungkas Tri.

Kategori :