JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) turut menanggapi anggaran makan bergizi gratis yang disebut-sebut dipangkas menjadi Rp7.500 per anak.
Program presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029 Prabowo-Gibran tersebut saat ini masih dalam pembahasan.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Tangerang Dr Nurdin Siapkan Uji Coba Program Makan Gratis Bergizi
BACA JUGA:Moeldoko: Tapera Bukan untuk Biayai IKN hingga Makan Gratis
Sedangkan secara nasional, anggaran yang akan digelontorkan pemerintah untuk makan bergizi gratis mencapai Rp71 triliun.
Kendati demikian, anggaran Rp7.500 per anak masih menjadi perdebatan masyarakat karena dianggap tidak akan cukup memenuhi nutrisi anak.
Terkait hal ini, dr. Piprim menebak, "Mungkin Rp7.500 bisa buat tiga butir telur. Satu butir telur kan Rp2.500-an, ya?"
Terkait kecukupan nutrisi, ia mengatakan tiga butir telur cukup untuk tambahan protein.
BACA JUGA:Sopir Bus Borlindo Palu-Makassar Tuai Pujian, Ajak Semua Penumpang Makan Gratis di Momen Lebaran
"Tapi untuk secara keseluruhan makanan bergizi, tidak tahu saya di daerah berapa itu satu telur. Kalau Rp7.500 bisa terpenuhi aspek nutrisinya, kalori, protein, dan yang lain cukup, ya mungkin bisa juga ya," kata dr Piprim di Kantor Pusat IDAI, Jakarta, 23 Juli 2024.
Tapi kalau tidak mencukupi kebutuhan nutrisi, lanjutnya, anggaran tersebut dirasa perlu ditambah.
Adapun makanan sehat yang diperlukan anak mengandung makronutrisi lengkap, meliputi karbohidrat, protein, lemak, dan serat.
Menurut dr Piprim, anggaran Rp7.500 per anak masih bisa disiasati apabila selama proses pelaksanaannya tidak ada potongan.
BACA JUGA:Masjid Raya Cinere Siapkan Makan Gratis Saat Buka Puasa Selama Ramadan