Pj Wali Kota Tangerang Dr Nurdin Siapkan Uji Coba Program Makan Gratis Bergizi
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Dr Nurdin melakukan kunjungen kerja ke Pemkot Cilegon pada Jumat 5 Juli 2024 untuk mempersiapkan uji coba Makan Siang Gratis Bergizi di wilayahnya.-dok.Pemerintah Kota Tangerang-
KOTA TANGERANG, DISWAY.ID-- Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Dr Nurdin tengah mempersiapkan uji coba Program Makan Gratis Bergizi di wilayahnya.
Persiapan Program Makan Gratis itu dilakukan setelah pemerintah pusat memilih Kota Tangerang dan Kota Cilegon sebagai wilayah uji coba.
Program itu seiring dengan program Makan Siang Gratis yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
BACA JUGA:Menko Luhut Pastikan Anggaran Program Makan Siang Gratis Dibagikan Bertahap
Prabowo-Gibran dalam menjalankan pemerintahannya mendatang ingin menciptakan kualitas kesehatan dan kesejahteraan sumber daya manusia (SDM) menjadi Generasi Emas Tahun 2045.
Seperti diketahui Badan Pangan Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nation World Food Programme/WFP) beberapa waktu lalu melaporkan jika makan siang di sekolah menjadi kebutuhan nutrisi anak-anak setiap hari.
Kualitas gizi anak-anak akan mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa mendatang.
Langkah awal untuk mewujudkan program itu, Pj Wali Kota Tangerang Dr Nurdin melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Cilegon pada Kamis, 4 Juli 2024.
Pj Wali Kota Tangerang, Dr Nurdin, mengungkapkan, nutrisi yang baik sangat dibutuhkan bagi kesehatan masyarakat, terutama pertumbuhan anak-anak.
"Pemerintah Kota Tangerang sangat mendukung program Makan Bergizi Gratis ini karena akan mengubah paradigma penanganan masalah gizi di Kota Tangerang," ujar Dr Nurdin di hadapan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dan jajarannya.
Uji Coba Program Makan Siang Gratis Bergizi Perlu Persiapan Matang
Menurut Pj Wali Kota Tangerang Dr Nurdin, uji coba program Makan Bergizi Gratis itu perlu persiapan matang, termasuk anggarannya. Terutama pihak yang melaksanakannya.
"Apakah nanti akan ditangani oleh posyandu atau sekolah, atau bisa juga berkolaborasi. Hal ini perlu pembahasan lebih lanjut," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: