BACA JUGA:Soroti Program Makan Gratis Prabowo-Gibran, Pengamat Politik: Lebih Baik Ditahan Dulu
"Saya kira masih bisa disiasati sih, asal yang sampai ke anaknya Rp7.500 itu gitu kan. Jangan sampai nanti sampai ke anaknya tinggal separuh atau tinggal sepertiga. Nanti mau dapet apa?" tandasnya.
"Jangan sampai hanya cukup beli kerupuk atau ya seperti itu."
Ia menambahkan, Indonesia kaya akan makanan lokal yang mengandung protein.
"Protein lokal itu, contoh, sate telur puyuh di tukang bubur Rp2.500, sate ati ayam juga Rp2.500. Itu saya kira proteinnya juga sudah lumayan sih. Jadi masih bisa murah meriah asal kandungan gizinya diperhatikan."
Selain itu, ia menekankan pentingnya pemberian makanan segar dibanding makanan olahan, termasuk susu UHT.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Disebut Bakal Bentuk Kementerian Urus Makan Gratis, Pengamat: Terlalu Berlebihan!
"Susu mungkin komplementer atau pelengkap aja dan tidak menjadi superfood ya. Jadi lebih baik anak-anak itu diberikan real food," imbuhnya.
Real food yang dimaksud seperti daging, sayur, dan buah.
"Jangan dibiasakan anak-anak konsumsi ultra processed food sejak awal, apalagi junk food. Itu nanti bermacam-macam dampak kesehatannya, termasuk yang sekarang lagi heboh itu kena ginjal dan sebagainya. Saya kira kita mesti aware dengan pembelian makanan pada anak-anak," pungkasnya.