Soroti Program Makan Gratis Prabowo-Gibran, Pengamat Politik: Lebih Baik Ditahan Dulu

Soroti Program Makan Gratis Prabowo-Gibran, Pengamat Politik: Lebih Baik Ditahan Dulu

Soroti Program Makan Gratis Prabowo-Gibran, Pengamat Politik: Lebih Baik Ditahan Dulu-Disayang/Sabrina Hutajulu-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto akan menjalankan program makan siang dan susu gratis jika sudah menjabat.

Hal ini mendapat sorotan dari pengamat politik Citra Institute, Efriza.

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Disebut Bakal Bentuk Kementerian Urus Makan Gratis, Pengamat: Terlalu Berlebihan!

Menurutnya program makan siang dan susu gratis kebanggaan Prabowo itu, tidak perlu menjadi prioritas utama untuk 100 hari pertama kerja, apalagi jika harus memangkas subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Tidak perlu sampai seperti itu, karena kalau itu dilakukan, anggaran begitu besar," ujarnya saat diwawancarai Disway.id Jumat 23 Februari 2024.

"Ia mengambil subsidi dari LPG atau sibsidi BBM, itu artinya dia mengabaikan masyarakat banyak untuk segelitir masyakarat yang dianggap bahwa ini begitu besar lho permasalahannya," lanjutnya.

BACA JUGA:Program Makan Gratis Disoal, Citra Institute: Jangan Sampai Menganggu Anggaran yang Menyangkut Hidup Orang Banyak!

Ia menilai bahwa program makan siang dan susu gratis Prabowo, jika mensasar target yang tepat seperti ibu hamil atau masalah stunting maka ini dapat diprioritaskan, namun Efriza menegaskan lebih baik program ini dijadikan patokan setelah satu tahun Prabowo-Gibran menjabat.

"Kita lihat dulu, pemerintahan Jokowi ini apa benar-benar dapat kenaikan signifikan dalam hal kesejahteraan dan perekonomian, atau malah mengalami inflasi. Kalo mengalami inflasi dan permasalahan, ya tentu program makan siang gratis harus ditahan dulu demi hajat hidup orang banyak, jangan malah dibalik," paparnya.

BACA JUGA:Pertamina Buka Suara Atas Rencana Prabowo Pangkas Subsidi BBM untuk Makan Gratis

"Ini kan pemerintahan transisi, pemerintahan yang dilanjutkan, jadi bukan pemerintahan yang dibangun dari awal," tandas Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) itu. (Sabrina Hutajulu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: