JAKARTA, DISWAY.ID - Para korban penyerobotan tanah dan bangunan berupa rumah toko (ruko) milik PT HCI mempertanyakan kinerja penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
Korban yang diadvokasi Alvin Lim dari LQ Indonesia Law Firm menyambangi Polres Jaksel untuk menanyakan proses kelanjutan penyidikan kasus tersebut.
BACA JUGA:Ancaman Resesi Global, Alvin Lim Ajak Masyarakat Cerdas Mengatur Keuangan Lewat Edukasi Finansial
Hal itu dilakukan karena sudah berkali-kali ditanyakan perkembangan penanganan kasus tersebut, penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jaksel disebut tak menggubris pihak pelapor.
"WA saya kontak berkali-kali centang satu. Pelapor dan kuasa hukum diblokir. Kami sebagai pihak pelapor komunikasi tidak pernah dibalas, tidak pernah dihubungi kembali," ujar Alvin di Polres Metro Jaksel, Senin 12 Agustus 2024.
Pihak Alvin sempat dijanjikan oleh pimpinan polisi, akan diberikan pelayanan oleh penyidik yang menangani. Namun, kata dia, hingga kini hal itu tak terwujud.
Saat mendatangi Polres, Alvin sempat terlibat cekcok mulut dengan petugas kepolisian. Alvin emosi saat menanyakan perkembangan kasus itu dan tak mendapat respons yang memuaskan.
Alvin bahkan diserang balik dengan disebut tak sopan, lantaran marah-marah dan berkata dengan nada tinggi.
"Kalau kita baru hari ini datang dan hari ini marah-marah, kita orang gila, orang nggak sopan. Tapi kalau sudah berkali-kali datang tidak dilayani, bagaimana orang tidak emosi, tidak kehabisan kesabaran?" kata Alvin.
BACA JUGA:Alvin Lim Apresiasi Hakim Agung MA yang Tolak PK June Indria dalam Kasus KSP Indosurya
Alvin mengaku sangat kesulitan mendapatkan pelayanan kepolisian terkait kasus yang ia laporkan. Ia tak habis pikir dengan penanganan kasus ini. Sebab selain dilaporkan ke polisi, perkara terkait itu juga telah dilaporkan ke Propam.
Namun, kata dia, nasib penanganan kasus itu juga tak jalan di Propam.
"Saya ini bukan orang sehat. Saya ini sakit gagal ginjal stadium 5. Yang ada di atas saya dimaki-maki di atas saya di-press sama mereka. Bagaimana pelayanan polisi?" kata Alvin.