Tetap Sibuk di Dunia Balap Mobil, Alexandra Asmasoebrata Punya Kiat Atasi Lelah dengan Relaksasi di Kursi Pijat

Kamis 29-08-2024,01:23 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

Kedua kursi pijat itu dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang memungkinkan pengguna untuk mendeteksi tingkatan stres pada tubuh.

Sedangkan OSIM uThrone V adalah kursi gaming yang dapat berfungsi juga sebagai kursi pijat untuk memberikan relaksasi di sela bekerja atau bermain game.

BACA JUGA:Gokil! Jumlah Subscriber iShowSpeed Dibalap Cristiano Ronaldo Cuma Dalam Waktu 24 Jam

Senior Brand Manager OSIM Indonesia, Resti Ruhimat, menjelaskan bahwa kursi pijat uLove 3 dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang memungkinkan pengguna untuk mendeteksi tingkat stres pada tubuh.

“Kursi pijat uLove 3 akan memberikan pijatan yang dibutuhkan oleh tubuh pengguna. Pijatan tersebut dapat mendeteksi dan mengurangi tingkat stres sehingga membuat pengguna lebih rileks. Teknologi pada uLove 3 semakin lengkap dengan adanya OSIM Well-Being App yang memungkinkan pengguna untuk mengukur, memantau, dan mengelola stres,” jelas Resti.

Menjadi solusi relaksasi dari tekanan aktivitas sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga.

Kursi pijat ini efektif untuk mempercepat proses pemulihan tubuh agar selalu bugar siap beraktivitas sehari-hari. 

BACA JUGA:Profil dan Biodata Philo Paz Armand Mantan Pacar Azizah Salsha, Ternyata Pembalap Profesional!

Menurut laporan efektivitas OSIM, uLove 3 terbukti mampu mengurangi stres jangka pendek hingga 76,8% dan stres jangka panjang hingga 80,22%. 

Inovasi teknologi AI yang ditanam pada uLove 3 memiliki kemampuan untuk mengukur tingkat stres tubuh atau Body Tension Scores melalui penggunaan biosensor dengan teknologi elektrokardiogram (EKG). 

Hasil dari AI Stress Analysis tersebut terekam dan dapat dipantau dengan mudah melalui OSIM Well-Being App.

Implementasi teknologi biosensor pada uLove 3 dikembangkan oleh Dr. Thomas Burdon, ahli bedah jantung dari Universitas Stanford, Amerika Serikat.

BACA JUGA:Rossi Puji Pecco Bagnaia, Gaya Balap Dia Agresif Tapi Tidak Kotor

Teknologi biosensor tersebut menggunakan teknologi EKG terbaru yang mengukur tingkat stres tubuh atau Body Tension Scores.

Angka pada Body Tension Scores didapat dari algoritma AI hasil analisa pada tanda-tanda vital yang disampaikan oleh tubuh.

Tanda-tanda vital tersebut mencakup jumlah detak jantung per menit, tarikan nafas per menit, serta variabilitas denyut jantung atau fluktuasi antar detak jantung.

Kategori :