JAKARTA, DISWAY.ID -- Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkenalkan kurikulum baru dengan tujuan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Kurikulum ini mengerucut pada tiga kata kunci, yakni humanity, adaptability, dan technology.
Dijelaskan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng pada Senin, 19 Agustus 2024 lalu, humanity atau kemanusiaan berperan sangat penting di dunia yang kini teknologi (technology) berkembang dengan cepat.
BACA JUGA:BUMN Guyur Bonus Bagi Peraih Emas Olimpiade 2024
BACA JUGA:Kiprah 10 Tahun Kementerian PUPR: Percepatan Infrastruktur Tingkatkan Kualitas Hidup Warga
Sejalan dengan itu, manusia juga harus beradaptasi dengan cepat pula (adaptability).
Kurikulum terbaru ini juga menerapkan metode learner centered education (LCE) yang berpusat pada pemelajar.
"LCE adalah Pendekatan dalam proses pendidikan yang menempatkan mahasiswa sebagai peserta didik (subjek pendidikan) yang aktif, dewasa, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab," terang Jaka dikutip Senin, 2 September 2024.
Pada penerapannya, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mengambil peran dalam perkuliahan sehingga nantinya akan dibentuk satuan tugas (satgas) AI.
Satgas AI tersebut akan menyusun panduan perkuliahan, termasuk daftar aplikasi yang dapat digunakan atau tidak boleh digunakan dalam perkuliahan.
BACA JUGA:Selama 10 Tahun Terakhir, Pemerintah Telah Bangun 61 Bendungan di Indonesia
Di sisi lain, dosen wali juga sangat berperan dalam proses perkuliahan.
"Dosen wali adalah dosen yang akan dekat dengan mahasiswa, sekaligus dosen yang akan membimbing, mengarahkan, dan memfasilitasi para mahasiswa," tuturnya.
Adapun kegiatan perkuliahan di ITB juga didukung dengan aktivitas di luar akademik.