JAKARTA, DISWAY.ID -- Indonesia kini tengah mempersiapkan transisi energi dalam menuju net zero emission tahun 2060 mendatang.
Direktur Direktorat Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas Nur Hygiawati Rahayu menyebut, bahwasanya transisi energi yang kini tengah digaungkan, harus diimbangi dengan kesiapan SDM Indonesia.
"Untuk mencapai visi indonesia emas ini kita tidak hanya berpikir terkait ekonomi ya, bahwa pertamubuhan ekonomi indonesia harus setara dengan negara maju, tapi kita harus berpikir mengenai aspek lain seperti sosial dan lingkungan," katanya dalam forum Indonesia Sustainable Energy Week di Jakarta Selatan pada Jumat 13 September 2024.
BACA JUGA:Kemenag Masih Buka Pendaftaran CPNS 2024, Terakhir HARI INI!
Nur menambahkan bahwasanya pemerintah harus menyiapkan SDM yang bisa menyesuaikan dengan net zero emission di masa mendatang.
Seperti keahlian apa yang cocok dengan masa transisi energi.
"Nah sekarang SDM kita tentu saja harus menyiapkan tenaga kerja yang siap untuk mendukung itu, kita harus tau juga kondisi tenaga kerja kita sekarang untuk bisa mendukung pencapaian indonesia emas 2045," paparnya.
Nur memaparkan, di Bappenas sendiri pihaknya kini menyiapkan berbagai strategi untuk menyiapkan SDM di masa transisi energi.
"Secara garis besar ada tiga kelompok strategi terkait SDM. Pertama aspek suplai, demand dan ekosistem," kata Nur.
Nur menjeaskan bahwasanya dari sisi aspek suplai, pihaknya menyiapkan berbagai pelatihan yang dibutuhkan di masa transisi energi.
BACA JUGA:INDEF Minta Pembatasan Pertalite di Pertimbangkan Lagi: Mengurangi Daya Beli Masyarakat
BACA JUGA:RS Kariadi Akui Turut Bertanggung Jawab Terjadinya Bullying PPDS
"Di sisi lain suplai kita menyiapkan SDM tenaga kerja yang memang bisa mendukung ke sana (transisi energi itu melalui pelatihan. Banyak skilling ada juga re-skilling, jadi ada pelatihan yang bisa meningkatkan kompetesi di bidang lainnya, dan upskill," terangnya.
"Kita ada banyak pelatihan, seperti apa ya kompetensi yang dibutuhkan, kemudian ada standart kompetensinya dan kurikulum yang harus kita kembangan," tambah Nur.