“Tiga nama tersebut sudah kita ajukan, mudah-mudahan PSSI secepatnya menindaklanjuti secara administrasi dan secepatnya bisa terealisasi," ujar Indra menjelaskan.
Sementara itu manajer Timnas Indonesia U-20, Ahmad Zaki Iskandar mengenai tiga nama untuk naturalisasi mengaku hanya dua nama pemain saja.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Terbuka Panggil Pemain Liga 1 ke Timnas Indonesia, Asalkan Syarat Ini Terpenuhi
BACA JUGA:Hasil Indonesia vs Yaman U20, Bermain Imbang 1-1, Garuda Muda Lolos ke Piala Asia 2025
“Saat ini hanya dua nama dalam proses naturalisasi, Tim Gypens sama Dion Markx,” kata Ahmad Zaki Iskandar.
Pemain keturunan lainnya yaitu Mauresmo Hinoke, Zaki Iskandar mengungkapkan bahwa proses naturalisasinya masih belum pasti.
"Mauresmo kita lagi cari karena dia masih keturunan yang keempat, dari “buyutnya,” kata Zaki.
Mauresmo Hinoke, pemain sayap berusia 19 tahun yang bermain untuk FC Dordrecht U-21, sempat menjadi sorotan di Toulon Cup 2024 dengan mencetak satu gol dari lima pertandingan.
Namun, statusnya sebagai keturunan generasi keempat tampaknya menjadi kendala dalam proses naturalisasi. Sebagai informasi, batas yang ditetapkan FIFA adalah tiga generasi alias di batas kakek/nenek.
Indra Safri Naturalisasi Tim Gypens dan Dion Markx
Timnas Indonesia U-20 hanya punya waktu sekitar empat bulan untuk menyusun program dan persiapan, menatap Piala Asia U-20 2025 di China.
Maka dari itu, Indra Safri meminta kepada PSSI untuk naturalisasi Tim Gypens dan Dion Markx secepatnya.
“Memang dalam proses naturalisasi agak lama, tapi kita membutuhkan Tim Gypens dan Dion Markx agar bisa bersaing dengan negara lain,” ucap Indra Sjafri.
Tim Gypens, pemain berdarah Indonesia kelahiran Oldenzaal, Belanda, baru saja pindah dari FC Twente U-21 ke FC Emmen di kasta kedua Liga Belanda.