BEKASI, DISWAY.ID - Kuasa hukum salah satu korban VS (15 tahun), Victor Christian, berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas dan transparan atas peristiwa tewasnya tujuh remaja di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi tersebut.
"Butuh kejelasan kepastian kenapa anaknya bisa meninggal tidak wajar terus kami tidak tahu sudah sampai mana tahapannya," terang Victor pada Senin, 30 September 2024.
Pada minggu setelah penemuan tujuh mayat remaja, Victor mengamati bahwa polisi tetap enggan mengungkapkan rincian sebenarnya seputar insiden tersebut.
BACA JUGA:Komnas HAM Kawal Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi
Untuk itu, ia berharap agar pihak kepolisian segera memberikan penjelasan yang komprehensif agar tidak timbul spekulasi yang tidak berdasar.
"Tidak ada pemberitahuan, informasi sudah sampai mana karena yang kami jaga ini kan banyak info-info dan banyak opini masyarakat yang jadi bola liar," ungkap dia.
Selain itu, ia meminta agar pihak kepolisian, khususnya Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh, segera menemui keluarga ketujuh korban untuk memberikan keterangan yang sebenar-benarnya tentang kejadian yang terjadi.
BACA JUGA:Rumah Kosong di Bekasi Dibobol Maling, 5 Emas Batangan Raib
"Dari teman-teman polisi sudah ada yang datang, tapi kan alangkah lebih bijaknya Kasat Reskrim main ke sini, ke rumah keluarga," ujar Victor
Pihak keluarga korban tetap menghormati proses penyidikan. Kendati demikian, ia berharap agar pihak kepolisian dapat berkomunikasi langsung dengan keluarga korban.
"Ya, ingin ada Kasat Reskrim datang menjelaskan, ini kan adanya kurang transparan, antara kurang komunikasi Polres dan pihak keluarga yang saya lihat," jelasnya.
BACA JUGA:Tuntut Tewasnya Remaja di Kali Bekasi, Kuasa Hukum RD Sudah Punya Sejumlah Saksi
Dilaporkan bahwa tujuh remaja ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi pada Minggu pagi, 22 September 2024.
Ketujuh orang yang tewas tenggelam tersebut diduga melompat ke Kali Bekasi karena takut didatangi oleh polisi yang sedang berpatroli. Tragisnya, dikabarkan bahwa mereka tewas karena tidak bisa berenang.
Sebaliknya, sejumlah remaja lainnya berhasil lolos dari kejaran polisi. Meski demikian, aparat kepolisian telah menangkap sejumlah remaja yang diduga berniat terlibat dalam tawuran.