BACA JUGA:Menparekraf Apresiasi Komib, Berhasil Ciptakan Mesin Pemilah Sampah Otomatis dengan Teknologi AI
Hal ini untuk meningkatkan jumlah dokter yang bisa mengadopsi teknologi AI dalam memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan.
"(Dokter yang punya kapasitas) AI masih sangat sedikit sekali, bahkan tingkat adopsinya masih cukup rendah, dokter senior juga gak terlalu banyak."
Hal ini dapat dilihat dari platform Plataran Sehat yang menjadi platform bagi dokter meningkatkan kompetensi dan menambah SKP secara online.
"Ini yang sederhana aja untuk e-learning masih ada yang kesulitan, apalagi untuk yang urusan AI," cetusnya.
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan literasi dokter agar sejalan dengan perkembanan teknologi kesehatan.