Kemenkes Larang Susu Formula di Lokasi Bencana, IDAI Serukan Donor ASI demi Selamatkan Nyawa Bayi
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR, dr. Piprim Basarah Yanuarso menekankan bahwa fokus utama bantuan harus dialihkan pada dukungan bagi ibu menyusui dan penyediaan donor ASI bagi bayi yang kehilangan akses dari ibunya.-Disway/Hasyim Ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan aturan larangan untuk mendistribusikan susu formula bagi anak-anak korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Langkah ini diambil untuk melindungi bayi dari risiko penyakit mematikan akibat sanitasi yang buruk. Sebagai solusinya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyerukan penguatan manajemen ASI, termasuk aksi donor ASI yang terawasi secara medis.
BACA JUGA:KPK Akui Masih Butuh Polisi untuk Penugasan di Tengah Putusan MK yang Melarang
BACA JUGA:Bio Farma Raih Anugerah Brand Populer Indonesia pada Disway Award 2025
IDAI: Donor ASI Sebagai Solusi Darurat
Menanggapi pelarangan tersebut, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR, dr. Piprim Basarah Yanuarso menekankan bahwa fokus utama bantuan harus dialihkan pada dukungan bagi ibu menyusui dan penyediaan donor ASI bagi bayi yang kehilangan akses dari ibunya.
"Tapi tidak semua anak beruntung, tidak semua bayi itu orang tua misalkan ada yang tidak bisa bertahan hidup. Ada opsi lain misalkan donor ASI ya," ujar Piprim kepada awak media, Senin 22 Desember 2025.
Namun, IDAI memberikan catatan penting bahwa donor ASI tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Olelh karena itu, pemberian susu formula baru diperbolehkan mengingat kondisi darurat.
"Tapi donor ASI juga mungkin dia tidak bisa mendapatkannya. Nah pada opsi-opsi inilah kemudian tenaga medis di situ bisa merekomendasikan susu formula," ujar dr Piprim.
BACA JUGA:Miris! IDAI Laporkan Bayi Usia 3 Hari Jadi Korban Jiwa dalam Bencana Banjir Badang di Aceh
BACA JUGA:Kiat Atasi Kulit Kusam, Gampang Berminyak, Serum Booster Jadi Solusi
Selain itu, IDAI juga merekomendasikan pembangunan Dapur MPASI sebagai pengganti pemenuhan nutrisi bagi anak dan balita dampak bencana besar seperti di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Dan juga tadi ada dapur MPASI ini saya kira bisa menginspirasi di daerah-daerah bencana. Anak-anak itu aspek nutrisinya maupun perlindungannya, desain bagaimana mereka menginap dan sebagainya ini juga harus ditata sedemikian rupa agar mereka juga tidak menjadi korban perundungan dari orang-orang yang berniat tidak baik di sekitarnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: