BOGOR, DISWAY.ID-- Kawasan Pelatihan Pusat Kepemimpinan milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), WIKASATRIAN, di Bogor, Jawa Barat patut dikunjungi bagi pihak yang ingin memperluas wawasan konservasi dan lingkungan.
Baru-baru ini, WIKASATRIAN berhasil mendapatkan pengakuan sebagai kawasan tempat konservasi keanekaragaman hayati, khususnya dalam pengelolaan ruang hijau perusahaan.
Kawasan ini yang berlokasi di Pasir Angin, Cipayung Datar, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor ini juga sebagai bagian dari upaya menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan.
BACA JUGA:WIKA Raih Kontrak Baru Rp13,5 Triliun Hingga Agustus 2024
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengatakan bahwasanya WIKASATRIAN menerapkan tiga hal mendasar yang merupakan warisan kepemimpinan Nusantara dan telah menjadi jati diri bangsa.
"Ketiga hal itu mencakup ketuhanan, kemanusiaan, dan alam. Salah satu manfaat warisan alam dari WIKASATRIAN adalah penyerapan karbon," katanya Selasa 1 Oktober 2024.
Hal ini kata Agung, ditunjukkan dengan diterbitkannya Jurnal Internasional IoP Series: Earth and Environmental Science pada tahun 2024 dengan judul “Contributions of Corporate Green Space in Conserving Plant Diversity and its Potential Usefulness: Case Study Wikasatrian Pusat Kepemimpinan,” yang ditulis oleh Tim Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Studi terbaru dari BRIN tersebut mengungkapkan bahwa area hijau Hutan WIKASATRIAN seluas 7 hektare yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, memiliki 60 spesies tanaman dari 40 familia," terang Agung.
"Angka tersebut menunjukkan tingkat keanekaragaman yang sedang dan indeks keseimbangan ekosistem yang tinggi, sekaligus membuktikan bahwa ekosistem di WIKASATRIAN terjaga dengan baik dan memiliki daya dukung tinggi bagi berbagai organisme," tambahnya.
BACA JUGA:WIKAIKON Ekspor 10 Box Jembatan Modular Unibridge Berstandar Internasional ke Australia
Lebih lanjut dikatakan Agung, tanaman di WIKASATRIAN memberikan banyak manfaat, termasuk sebagai sumber bahan makanan, obat-obatan, dan bahan baku.
Sebanyak 14 spesies tanaman di area ini memiliki khasiat pengobatan, seperti Schima wallichii yang dikenal dapat mengobati cacar air, M. sagu sebagai sumber karbohidrat, serta G. gnemon atau tanaman Melinjo yang buah dan sayurnya dapat dikonsumsi.
Selain itu, jenis kayu P. falcataria dan pohon durian (D. zibethinus) juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan, peralatan rumah tangga, peralatan pertanian, peralatan penangkapan ikan, palet, peti, dan lain-lain.
"WIKASATRIAN adalah bukti nyata kontribusi WIKA terhadap pelestarian lingkungan melalui konservasi ruang hijau. Upaya ini mendukung keberlanjutan ekosistem dan menyediakan manfaat langsung bagi masyarakat serta alam melalui penyerapan karbon sebesar 10-80 ton CO2 per hektare per tahun, yang berkontribusi pada penurunan tahunan sekitar 140-1.120 ton CO2 sepanjang 2023," papar Agung.
BACA JUGA:WIKA Ajak Siswa SMKN 1 Rangkasbitung Pahami Pentingnya Pembangunan Jalan Tol di Indonesia