Hingga 18 Oktober 2024, realisasi penyaluran pupuk subsidi di Bone telah mencapai 76.48 % atau sekitar 95. 435 ton.
"Dengan demikian, ketersediaan pupuk subsidi di Kabupaten Bone masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani," tandasnya.
Secara khusus untuk Kecamatan Ulaweng, realisasi penyaluran atau serapan pupuk per 14 Oktober adalah sebagai berikut:
• Urea: 2.542 ton dari alokasi 2.730 ton (93%)
• NPK Phonska: 3.313 ton dari alokasi 3.375 ton (98%)
• NPK Kakao: 47 ton dari alokasi 65 ton (71%)
BACA JUGA:Mentan Andi Amran Tambah Anggaran Pupuk, Langsung Diapresiasi DPR
BACA JUGA:Produsen Pupuk Organik Lokal Kebut Permintaan Ekspor ke Afrika dan Kuwait
"Saat ini, sedang dilakukan proses realokasi antar kecamatan untuk memastikan ketersediaan pupuk dapat terpenuhi di seluruh wilayah."
Sedangkan terkait harga jual hasil pertanian, pemerintah terus berupaya menstabilkan harga komoditas, seperti jagung, agar petani dapat memperoleh keuntungan yang layak.
"Koordinasi lintas sektor antara Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan pemerintah daerah terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan harga dan mendukung peningkatan kesejahteraan petani," tuturnya.
Pihaknya pun berharap langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian dapat menjaga, ketersediaan pupuk subsidi dan stabilitas harga hasil pertanian di Kabupaten Bone sehingga petani tetap dapat produktif dan sejahtera.