JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, bahwa warga relokasi kali ciliwung gratis menempati Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput selama setahun.
"Jadi Bagus ini ada rekolasi untuk penataan kali ciliwung sejumlah 271 warga," ujar Maruarar Sirait pada Jumat, 1 November di Rumah Susun Pasar Rumput saat acara Open House.
"Dan saya minta sesuai kesepakatan, semenjak mereka tinggal di sini, sama dengan korban kebakaran yang ada di Manggarai, satu tahun tidak dipungut bayaran," ujar Maruarar Sirai.
BACA JUGA:Staf Tersandung Judi Online, 1 Boks Barang Bukti Disita saat Penggeledahan Kementerian Komdigi
Lebih lanjut, Maruarar menjelaskan ada tujuh komponen masyarakat yang diprioritaskan untuk menempati rusun ini.
Diantaranya adalah masyarakat sekitar, Aparatur Sipil Negara (ASN) berpengahasilan rendah, dan TNI (tamtama maksimal bintara), Polri berpangkat rendah, guru, pedagang, dan masyarakat milenal.
"Guru tadi sata dengar ada ibu, dia rumahnya di Pasar Minggu tapi rumahnya di Karet. Nah ini adalah segmentasi ang tepat karena dia tinggalnya di Pasar minggu, dia kerjanya di Karet," ungkapnya.
"Karena tujuan di sini adalah supaya kalau bleh tidak jauh antara tempat kerja dan tempat tinggal," lanjutnya.
Ia mengatakan tempat kerja dan tempat tinggal yang lebih dekat bisa mengunrangi kemacetan dan juga lebih efisiensi, sehingga pengeluaran transportasi tidak mahal.
BACA JUGA:Pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi, Zaki Iskandar Sebut Dukungan Tak Terbantahkan
BACA JUGA:Sowan ke Solo, Ridwan Kamil Dapat 90 Persen Nasihat dari Jokowi untuk Memimpin Jakarta
Kemudian, Maruarar juga menjelaskan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk para kaum milenial untuk tinggal di rusun ini agar terbentuk ekosistem yang baik.
"Millennial yang kerja di sekitar Tamrin, Sudirman, dan Guningan. Kan dekat sini. Kalau bisa dialokasikan beberapa orang untuk tinggal di sini. Supaya nanti terbentuk ekosistem yang baik," imbuhnya.
Muruarar juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena untuk harga Rp 1,1 juta dan paling mahal adalah Rp 2.250.000. Ia juga minta harga unit sesuai pendapatan tiap individu.