JAKARTA, DISWAY.ID - Kabar Apple bakal bangun pabrik di Bandung mendapatkan komentar dari Ekonom INDEF yang mangatakan bahwa hal ini bisa jadi representasi daya tarik investasi Indonesia.
Kabar ini beredar di saat Apple kini tengah menjadi perbincangan hangat usai produk terbarunya, iPhone 16 Series, dinyatakan dilarang untuk beredar di pasar Indonesia.
Menurut keterangan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), hal ini disebabkan karena Apple belum memenuhi komitmennya untuk merealisasikan investasi sesuai dengan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Selain itu, Apple juga belum memenuhi realisasi investasi yang memiliki jumlah total Rp 171 triliun, dimana saat ini realisasi investasi Apple masih mencapai Rp 1,48 triliun.
BACA JUGA:Cara Pemilik Website Judol Setor Uang ke Oknum Kemenkomdigi Dibeberkan Kepolisian
BACA JUGA:Ayah Vadel Badjideh Tantang Nikita Mirzani Bawa 20 Tukang Robohkan Rumah: Jangan Asal Ngomong Aja!
Oleh karena itulah, saat ini Pemerintah juga memberikan dukungan kepada Apple untuk segera membuka pabriknya di Indonesia.
Hal tersebut ditujukan agar dapat mempermudah langkah Apple untuk mendapatkan nilai TKDN sebesar 40 persen.
Selain itu menurut Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad.
Menurut Tauhid, jika Apple berhasil menanamkan investasi-nya di Indonesia, maka hal itu dapat menjadi representasi daya tarik investasi di Indonesia.
BACA JUGA:Liga Champions 2024/2025: PSG Ditekuk Atletico Madrid, Nahuel Molina Menjadi Pemain Terbaik
"Kalau Apple lagi berani di Indonesia, tanam investasi di sini, itu levelnya sudah pada membangun trust. Kalau pabrik kan, berarti mereka trust terhadap banyak hal terhadap yang kita miliki, makanya didorong pembanguna pabrik ini," jelas Tauhid saat dihubungi oleh Disway.Id pada Rabu 6 November 2024.
Melanjutkan, Tauhid juga menambahkan bahwa pembangunan pabrik Apple juga dapat menjadi hal yang menegaskan komitmen Apple dalam mewujudkan investasi jangka panjang.
Menurutnya, hal ini jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan langkah Apple untuk membangun pusat pelatihan di wilayah Tangerang, Bali, dan Batam.