JAKARTA, DISWAY.ID - Guru honorer Supriyani disomasi oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga usai mencabut pernyataan damai dalam kasus kekerasan terhadap anak polisi Aipda Wibowo Hasyim.
Supriyani dituduh Surunuddin telah mencemarkan nama baik seorang Bupati Konawe Selatan itu dalam pernyataan di dalam surat somasi yang dikeluarkan pada Rabu, 6 November 2024.
Surunuddin menegur Supriyani agar sang guru honorer itu dapat segera mencabut pernyataannya yang menyebut bahwa dia telah mencabut kesepakatan damai dengan orangtua murid D, Aipda Wibowo.
Bupati Konsel menginisiasi proses perdamaian tanpa adanya intervensi dalam proses peradilan yang masih berjalan.
BACA JUGA:Sedih! Terungkap Alasan Dua Lipa Batal Konser di Jakarta Hari Ini
Akan tetapi diharapkan kesepakatan damai tersebut bisa dijadikan patokan dalam meringankan hukuman atau menjadi pertimbangan tersendiri terhadap Supriyani.
Suhardi membantah Bupati Konawe Selatan tengah mengupayakan tindak intimidasi serta tekanan ke Supriyani ketika sedang melakukan kesepakatan damai.
Menurut Suhardi, Bupati Konawe Selatan hanya berniat ingin menyelesaikan masalah antara Supriyani dan Aipda Wibowo Hasyim secara kekeluargaan.
Justru Supriyani justru mengubah keputusannya dan tidak berkenan untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai.
BACA JUGA:Anak Aipda WH Jatuh di Sawah Bukan Dipukul Supriyani: Sempat Ada Kata-kata dari Pak Bowo..
Dengan demikian, Suhardi menilai langkah itu justru dapat menimbulkan persepsi Sunuruddin telah melakukan intimidasi dan tekanan.
Sebagaimana diketahui, Supriyani adalah seorang guru honorer di SDN 4 Baito yang dituduh melakukan penganiayaan terhadap anak Aipda Wibowo Hasyim, siswanya.
Kepala SD Negeri 4 Baito, Sanaali, mengatakan bahwa tidak ada saksi yang melihat langsung Supriyani melakukan penganiayaan terhadap muridnya.
Supriyani dianggap hanyalah memberi teguran pada muridnya karena kurang disiplin di kelas.
BACA JUGA:Lawan Guru Honorer Supriyani Semakin Besar, Isi Surat Somasi dari Bupati Konawe Selatan Beredar