Apple Akan Buka Pabrik di Indonesia, Apa Saja Keuntungannya?

Senin 11-11-2024,22:59 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam rangka memenuhi persyaratan investasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), perusahaan teknologi ternama asal Amerika Serikat Apple dikabarkan berencana untuk membuka pabrik di wilayah Bandung.

Terkini, rencana tersebut sudah berada dalam tahap diskusi bersama dengan pihak Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

BACA JUGA:Proposal Pembangunan Pabrik Apple di Tangan Kemenperin, Apa Dampaknya ke iPhone 16 Series?

BACA JUGA:Apple Belum Bisa Jual iPhone 16 Series di Indonesia, Apa Pentingnya TKDN?

Rencana pembukaan pabrik Apple di wilayah Bandung ini merupakan sebuah rencana investasi yang memiliki nilai sebesar Rp 158 miliar.

Nantinya, pabrik tersebut juga akan melibatkan kerja sama antara pemasok manufaktur serta tenaga kerja lokal dengan Apple. 

Nantinya, rencana pembangunan pabrik Apple itu sendiri nantinya akan fokus memproduksi aksesoris untuk produk-produk Apple.

BACA JUGA:Ekonom Prediksi Investasi Apple di Indonesia Bisa Terhambat Pasca Kemenangan Trump

BACA JUGA:DPR Minta Investasi Apple Dibatalkan, Ekonom INDEF: Harus Pabrik Bukan Tempat Pelatihan

"Kami saat ini sedang mengkaji rencana tersebut. Dan dalam waktu dekat akan diumumkan oleh pak Menteri," jelas Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, dalam keterangan tertulis resminya pada Senin 11 November 2024.

Rencana pembangunan pabrik Apple di Indonesia ini sontak mendapat sambutan yang positif. Pasalnya, pembukaan pabrik perusahaan teknologi Apple juga turut akan membuka peluang pekerjaan bagi para tenaga kerja di Indonesia.

Selain itu, rencana ini juga akan memberikan pengetahuan serta transfer teknologi terbaru untuk Indonesia.

BACA JUGA:Kabar Apple Bakal Bangun Pabrik di Bandung Ekonom INDEF: Bisa Jadi Representasi Daya Tarik Investasi Indonesia

BACA JUGA:iPhone 16 Series Masih Dilarang di Indonesia, Luhut Ingatkan Hal Ini ke Apple

Hal serupa sebelumnya juga diungkapkan oleh Ekonom Senior Institute for Development of Economics (INDEF), Tauhid Ahmad.

Kategori :