BACA JUGA:Update Progres Pembangunan Proyek Ibu Kota Nusantara: Tiga Seksi Tol IKN Ditarget Rampung 2024
"POC merupakan bagian dari pengembangan dan uji coba produk teknologi terkini, dimana IKN sebagai tempat living lab dan innovation test-bed," katanya.
Sementara itu, menurut Juru Bicara OIKN Troy Pantouw menjelaskan bahwa pengembalian ART ke China ini bukanlah karena alasan perbaikan, melainkan karena masa PoC telah selesai dan pihak Norinco diharap bisa segera menyesuaikan teknologi sesuai dengan hasil evaluasi supaya memenuhi standar operasional yang diperlukan.
Melansir dari situs OIKN, penilaian terhadap PoC dilakukan di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara dengan dua rute pengujian yang mencakup area di sekitar Kemenko 1-4 dan Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur.
Pengujian ini dilaksanakan di jalur khusus yang sifatnya 'mixed traffic' di mana ART berbagi jalan dengan kendaraan lainnya.
Walau kondisi kawasan masih dalam pembangunan, tim penilai PoC telah selesai melaksanakan evaluasi dengan pertimbangkan aspek keselamatan dan jalur jalan yang memungkinkan untuk dilaksanakannya penilaian uji coba.
BACA JUGA:Sebut IKN Ibu Kota Politik, Prabowo Harap Sidang Paripurna DPR 2028 Bisa Diselenggarakan di IKN
Sesuai dengan hasil evaluasi, tim penilai PoC juga menyimpulkan bahwa teknologi otonom ART direkomendasikan untuk bisa dimanfaatkan di Indonesia sebagai transportasi publik dengan catatan perlunya perbaikan dan penyempurnaan teknologi lebih lanjut.
Hal ini diperlukan agar bisa mencapai performa optimal sistem otoom sesuai dengan standar yang dipersyaratkan, sebab sejauh ini sistem otonom belum bisa difungsikan.
Kinerja ART dalam kegiatan PoC dalam kondisi lingkungan saat di IKN ini belum menunjukkan sistem kendali otonom yang reliabel sebagaimana ditunjukkan terhadap sarana yang serupa seperti di Tiongkok.