JAKARTA, DISWAY.ID - Sayangi usus agar terhindar dari berbagai penyakit termasuk kanker.
Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia, terutama pada usia lanjut. Termasuk kanker usus besar.
Namun, usia penderita kanker usus besar kini semakin bergeser ke usia muda.
Hal ini diiringi dengan peningkatan jumlah penderita akibat gaya hidup tidak sehat salah satunya kurang serat atau kurang makan sayur.
BACA JUGA:Deteksi Kanker Masih Minim, Dekan FKUI: PR untuk Pemerintah
"(Penderita kanker usus besar) meningkat, ya, karena gaya hidup. Orang sekarang main dengan gadget dan malas bergerak, kemudian kita lihat tadi pola makan, steak, beef steak ada di mana-mana," ungkap dokter ahli penyakit dalam Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH ketika ditemui di Jakarta, 16 November 2024.
Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam--Instagram
Di samping banyak konsumsi daging, kurangnya makan sayur juga meningkatkan risiko kanker usus besar.
"Orang disini sayur juga sudah susah makan sayur, kurang. Kemudian merokok itu masih tinggi. Kita 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia kan merokok. Kemudian alkohol juga udah mulai. Jadi gaya-gaya hidup ini obesitas itu juga udah makin tinggi," paparnya.
BACA JUGA:Teknik Bedah Makin Modern, Pengobatan Kanker Rektum Bisa Tanpa Membuang Anus
Dengan gaya hidup tersebut yang banyak dilakukan anak muda, tak heran usia penderita semakin bergeser ke usia muda.
"Jadi akhirnya angka kita cukup tinggi, pada usia-usia muda cukup tinggi. Dulu misalnya, kira-kira 20 tahun yang lalu, itu ketemunya di atas 60 tahun," lanjutnya.
Sedangkan saat ini, ia menemukan mulai banyak pasien usia sekitar 30 tahun.
BACA JUGA:Alat Deteksi Kanker Canggih Biograph Vision Quadra PET/Scan Pertama se-Asia Mendarat di Indonesia
Sementara untuk usia 20-an tahun, ia mengaku menemukan beberapa kasus, tetapi tidak sebanyak 30-40 tahun.