Teknik Bedah Makin Modern, Pengobatan Kanker Rektum Bisa Tanpa Membuang Anus

Teknik Bedah Makin Modern, Pengobatan Kanker Rektum Bisa Tanpa Membuang Anus

metode penanganan kanker rektum tanpa membuang anus sudah diterapkan melalui teknik bedah canggih oleh dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD, Dokter Spesialis Bedah Digestif Bethsaida Hospital Gading Serpong.--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID – Pengobatan kanker kini semakin maju dengan teknologi modern, termasuk kanker rektum.

Kanker rektum adalah salah satu jenis kanker yang menyerang saluran pencernaan bagian bawah dan sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi penderitanya, terutama terkait kemungkinan kehilangan fungsi anus.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran, kini ada solusi inovatif yang memungkinkan pasien dengan kanker rektum tetap mempertahankan anusnya.

BACA JUGA:Tips Meminimalisir Risiko Kanker Payudara dari Dokter Spesialis Onkologi dan Charm

Di Bethsaida Hospital Gading Serpong, metode penanganan kanker rektum tanpa membuang anus sudah diterapkan melalui teknik bedah canggih oleh dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD, Dokter Spesialis Bedah Digestif Bethsaida Hospital Gading Serpong.

BACA JUGA:48% Pasien Kanker Payudara Baru Terdeteksi saat Sudah Stadium II, Hadapi Masalah Finansial dalam Waktu 12 Bulan

Gejala dan Penyebab Kanker Rektum

Gejala kanker rektum bisa bervariasi, mulai dari perubahan pola buang air besar, adanya darah pada tinja, rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada area perut bawah, hingga penurunan berat badan tanpa sebab jelas.

Penyebab kanker rektum tidak selalu diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor risiko meliputi riwayat keluarga, pola makan rendah serat tinggi lemak, obesitas, kurang aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.

BACA JUGA:Berikut yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pasien Kanker Jalani Kemoterapi

Kemajuan Teknik Imaging untuk Penanganan Lebih Tepat

Perkembangan teknik imaging, seperti MRI dan Endorectal Ultrasound, memungkinkan dokter untuk memetakan secara tepat lokasi dan penyebaran tumor pada rektum.

Teknik ini sangat membantu dalam menentukan keterlibatan tumor terhadap otot di dasar panggul dan otot sfingter ani yang berperan penting dalam fungsi anus.

BACA JUGA:Pertama di Dunia, Doktor FKUI Temukan Cara Deteksi Pengobatan Kanker Nasofaring yang Lebih Presisi dengan Identifikasi Genomik

Dengan informasi yang lebih akurat dari hasil imaging, tim dokter dapat merencanakan operasi yang lebih presisi dan aman.

“Teknologi imaging modern menjadi kunci dalam menilai dan menangani kanker rektum dengan lebih baik. Ini memberi kami peluang untuk mempertahankan fungsi anus pada pasien dengan cara yang sebelumnya sulit dilakukan. Melalui teknik seperti Intersphincteric Resection, kami bisa mengangkat bagian rektum yang terkena kanker tanpa mengorbankan fungsi anus pasien,” tutur dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads