JAKARTA, DISWAY.ID -- Film terbaru Netflix berjudul Mary menjadi sorotan publik lantaran digandang-gandang menghapus identitas Palestina.
Film yang resmi tayang di Netflix pada 6 Desember 2024 ini menceritakan kisah perjalanan Maria yang menjalani banyak rintangan setelah kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus.
Film ini mendapat kritikan tajam lantaran tidak merepresentasikan Arab dalam kisah yang sebenarnya.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Film dan Serial Natal Terbaru di Netflix, Cocok Jadi Teman Musim Liburan!
BACA JUGA:7 Ide Kado Natal untuk Teman di Bawah Rp100 Ribu, Murah dan Berkesan!
Film Mary disutradarai D.J Caruso bersama Pastor Joel Osteen sebagai produser eksekutif, dalam prosesnya mereka juga mendapat bimbingan spiritual dari Uskup David G.O'Connell.
Salama menggarap film ini, D.J Caruso berharap Mary menjadi cerita yang tudak hanya menyetuh secara religius.
Namun juga memberi perspektif terkait tokoh agama yang sangat diagungkan bagi jemaat Kristiani.
Alih-alih mendapat banyak dukungan, film Mary ternyata juga menuai kecaman lantaran para pemain terutama bintang utama merupakan berkembangsaan Israel.
BACA JUGA:40 Ide Tema Natal Nasional 2024 yang Kreatif dan Penuh Sukacita, Referensi untuk Pemuda Kristen
Fakta-Fakta Film Mary
1. Pemain Utama Berkembangsaan Israel
Film Mary menggandeng pemeran utama Noa Cohen sebagai Maria dan Ido Tako sebagai Yusuf.
Keduanya merupakan aktris dan aktor berkebangsaan Israel, hal ini menuai kecaman mengingat dua tokoh agama Maria dan Yusuf berasal dari Palestina.
Tak hanya itu, di media sosial publik juga bereaksi setelah mengetahui jajaran pemaiannya yang mayoritas berkulit putih dari Eropa.
2. Proses Syuting di Maroko
Sebagian besar proses syuting film Mary dilakukan di Maroko pada awal tahun 2024. Selain disutradarai D.J Caruso, Mary juga ditulis oleh skenario film Timothy Michael Hayes.
BACA JUGA:5 Ide Hadiah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang Bermakna, Cocok Diberikan ke Orang Terkasih!