JAKARTA, DISWAY.ID -- Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsdya TNI Kusworo mengatakan, pihaknya bakal melakukan evaluasi untuk pelaksanaan operasi korban dan sejenisnya di lapangan.
Hal tersebut disampaikan Kabasarnas kepada awak media usai melaksanakan Rakor di Hotel Novotel, Mangga Dua, Jakarta, pada Rabu, 11 Desember 2024.
BACA JUGA:Hadapi Nataru, Basarnas Siagakan 3 Ribu Lebih Potensi SAR di Sejumlah Titik
BACA JUGA:Gandeng Kementerian hingga Swasta, Basarnas Gelar Workshop Kesiapsiagaan SAR di Wilayah Terbatas
"Yang jelas ini kan rakor, jadi kita banyak mengevaluasi. Evaluasi yang tajam tentu," ujar Kusworo, Rabu.
"Jadi dari hasil pelaksanaan operasi yang ada, tentunya saya sampaikan tadi, mekanisme operasi sendiri dari yang dulu sudah dilaksanakan, ada tambahan," sambungnya.
Menurut Jenderal bintang tiga TNI Angkatan Udara itu, sebelumnya telah dilakukan proses asesmen (pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mendapatkan data dan melakukan penilaian, RED). Yang mana asesmen tersebut bersamaan dengan observasi.
"Menjadikan satu hal yang wajib bagi kita, karena setelah dievaluasi, ternyata asesmen dengan observasi ini memang dampaknya mengefisienkan korban terutama," tuturnya.
BACA JUGA:Perkuat Sinergitas Kesiapsiagaan Darurat Bencana, Basarnas dan Astra Grup Perkuat Kerja Sama
Dia juga mencotohkan, dengan adanya observasi itu, pihaknya dapat memanfaatkan teknologi pesawat drone dan ROV (Remotely Oerate Vehicle) untuk kebutuhan pencarian korban dan memantau potensi bencana di lapangan.
"Kebetulan kita hanya bisa memanfaatkan saat ini itu dengan drone. Tapi sebetulnya kita sudah mulai nih, berapa minggu yang lalu kita dengan ROV untuk di bawah laut," jelasnya.
Hal tersebut merupakan hasil daripada evaluasi yang dilalukan oleh Basarnas di tahun 2024. Dan juga akan diterapkan untuk periode berikutnya di tahun 2025.
"Itu salah satu hasil daripada evaluasi yang ada di 2024 ini awal untuk kita terapkan untuk kegiatan selanjutnya," tukasnya.