JAKARTA, DISWAY.ID – Kehidupan perempuan yang dinamis dan memiliki segudang aktivitas membuat tubuh kekurangan energi hingga anemia.
Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha PT Saka Farma Laboratories (Kalbe Consumer Health) dan brand Sakatonik Activ mendukung wanita aktif bergerak tanpa terhalang anemia (kurang darah).
Sakatonik Activ mengadakan campaign bertema Ketika Wanita Bergerak, Dunia Bergerak: Tanpa Dibatasi oleh Anemia.
BACA JUGA:Turunkan Angka Anemia dan Stunting, 6 Ribu Duta Generasi Sehat Disebar
Hal ini memperhatikan kesibukan yang dialami wanita yang setiap hari harus bergerak untuk memenuhi fungsi dan tanggung jawab di dalam keluarga.
“Wanita sama seperti sel-sel darah merah, yang bekerja selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi dari setiap sel-sel tubuh manusia. Maka kami membantu pencegahan gejala anemia pada keluarga Indonesia,” ujar Brand Manager Sakatonik, Sindi Marta Tila.
BACA JUGA:Anemia Momok Bagi Ibu Hamil, Ahli Fetomaternal: Pentingnya Peran Bidan
18% Perempuan Anemia
Tidak sedikit wanita di Indonesia yang mengalami kondisi kurang darah.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi anemia pada wanita di Indonesia ialah sebesar 18 persen.
Pada populasi ibu hamil, diketahui paling tinggi terjadi pada rentang usia 25-44 tahun, yaitu sekitar 30-40 persen.
BACA JUGA:Ahli UI Kupas Apa Itu Anemia Aplastik, Penyakit Mendiang Babe Cabita
Apa Itu Anemia?
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal.
Pada wanita yang sedang tidak hamil, dinyatakan anemia ketika nilai hemoglobin kurang dari 12 gram/dL.
Gejala yang terjadi yaitu pucat, lesu, sakit kepala, pusing, sulit konsentrasi, mata berkunang-kunang, dan mudah mengantuk, yang tentunya akan membatasi ruang gerak para wanita dalam aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA:Perjalanan Karier Babe Cabita, Komika yang Meninggal Dunia dengan Riwayat Penyakit Anemia Aplastik
“Sedangkan jika anemia terjadi pada wanita yang sedang hamil, dapat menyebabkan risiko pada ibu dan gangguan pertumbuhan pada janin yang selanjutnya menjadi bayi stunting,” tutur Medical Manager Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi