Gandeng e-Nutri, IBI Luncurkan Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia

Gandeng e-Nutri, IBI Luncurkan Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia

Gandeng e-Nutri, IBI Luncurkan Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam rangka peringatan World Anemia Awareness Day atau Hari Kesadaran Anemia Sedunia 2025, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang didukung oleh e-Nutri meluncurkan program Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia melalui “Gerakan Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia Defisiensi Besi”. 

Gerakan ini merupakan wujud komitmen dan bukti nyata peran strategis Bidan dalam mendukung penurunan anemia pada ibu dan Anak di Indonesia demi mewujudkan generasi Indonesia bebas anemia defisiensi besi. 

BACA JUGA:Ada Kegiatan Lain, Evelin Hutagalung Ajukan Penjadwalan Ulang Pemeriksaan Penggelapan Lamborghini!

BACA JUGA:Resmi! Harga Fenomenal Chery TIGGO Cross Mulai dari Rp239.500.000

Program Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia melalui Gerakan Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia Defisiensi Besi ini sudah dimulai sejak 1 Februari 2025 secara serentak di seluruh Indonesia, yang kemudian hari ini diadakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Kamis 13 Februari 2025. 

Program ini juga akan dilanjutkan pelaksanaannya di berbagai daerah di Indonesia dengan target dapat menjangkau 500.000 anak, ibu hamil dan ibu menyusui menggunakan Kalkulator Zat Besi pada aplikasi e-Nutri, sebagai alat bantu yang memungkinkan para ibu, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya untuk melakukan penilaian dan pemantauan risiko defisiensi besi secara mandiri dengan mudah. 

Ibu hamil dan anak hingga usia 5 tahun adalah kelompok usia yang paling tinggi mengalami anemia defisiensi besi.

BACA JUGA:Menteri Satryo Bongkar Drama Efisiensi Anggaran, Protes Langsung Wamenkeu: Kok Situ Potong?

BACA JUGA:Kejutan Rencana Suzuki Indonesia Terhadap Kehadiran Mobil Listrik

Data menunjukkan bahwa 3 dari 10 (28%) ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Selain pada ibu hamil, sekitar 1 dari 4 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun juga mengalami anemia. 

Masih tingginya prevalensi anemia, disebabkan pola makan yang masih kurang asupan zat besi harian. 

Terlebih lagi data menunjukkan 1 dari 3 anak Indonesia tidak mengkonsumsi makanan kaya zat besi. 

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan pada lebih dari 400-an Ibu hamil dan Ibu menyusui menunjukkan rata-rata konsumsi asupan zat besi hanya 44% dan 63% dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan.

Oleh karena itu, penting untuk jadi perhatian serius, bahwa kondisi anemia baik pada ibu maupun pada anak ini dapat beresiko menyebabkan stunting yang dapat menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang optimal anak, sehingga bisa mengancam terwujudnya Generasi Emas 2045.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads