Kala itu, PSSI enggan tiba-tiba memberhentikan STY karena khawatir jadwal yang padat.
"Tapi ini sudah dirasakan sejak pertandingan, bahkan mungkin sebelum Indonesia lawan China, tetapi waktunya terlalu mepet, evaluasi dan perhitungan, waktu 2,5 bulan ini cukup, tidak tergesa-gesa," imbuhnya.