Kapitalisasi pasar POPCAT berada di sekitar $541,49 juta atau sekitar Rp 15,74 triliun, dengan volume perdagangan yang mencapai Rp. 1,67 triliun.
Arus Masuk ke Bursa dan Sentimen Pasar
Menurut laporan dari Coinglass, sebuah platform analitik blockchain, menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam arus masuk POPCAT ke bursa, dengan nilai mencapai $1 juta (sekitar Rp16,18 miliar).
BACA JUGA: Buka Tutup Layanan Marketplace, Karyawan Pasrah Tunggu Kabar PHK
BACA JUGA: Promo Superindo Weekday Terbaru 13-15 Januari 2025, Sabun Pembersih Lantai hanya Rp15 Ribuan
Arus masuk ini menunjukkan adanya tekanan jual dari pemegang aset jangka panjang yang memindahkan aset mereka ke bursa untuk dijual.
Tekanan ini juga terlihat dalam volume data perdagangan, dimana volume meningkat 21% dalam 24 jam terakhir, meskipun harga mengalami penurunan lebih dari 18% dalam periode yang sama.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas perdagangan, namun didorong oleh prospek bearish yang mendominasi.
Apakah POPCAT sudah tidak menggoda?
Dilaporkan dari Crypto Reporter, POPCAT crypto muncul di dunia crypto sebagai proyek berbasis meme yang menyenangkan dan interaktif. Proyek ini berhasil menarik komunitas yang aktif dengan pendekatan yang unik dan menghibur.
Pada awal peluncurannya, para investor awal merasakan keuntungan besar saat permintaan melonjak.
BACA JUGA: 7 Promo Makanan dan Minuman Pekan ini 13-19 Januari 2025, Ada HokBen hingga Chatime
BACA JUGA: Bank BTN Buka Lowongan Kerja Terbaru Januari 2025 Program ODP, Syarat Utama: Belum Menikah
Namun, token meme seperti POPCAT crypto seringkali mengalami kesulitan untuk mempertahankan momentum. Ketika daya tarik awalnya mulai memudar, batasan utilitasnya menjadi semakin jelas.
Para investor mulai mencari proyek dengan yayasan yang lebih kuat, menyadari bahwa mengandalkan komunitas saja tidak cukup untuk menjamin kelangsungannya.
Saat ini, POPCAT berada dalam tren penurunan yang konsisten dan tajam.