TANGERANG, DISWAY.ID -- Ratusan nelayan bergotong royong untuk membongkar pagar bambu di Ketapang Pelelangan, Mauk, Kabupaten Tangerang, pada Rabu, 23 Januari 2025.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, mereka nampak bersemangat.
BACA JUGA:KPK akan Verifikasi Laporan Boyamin Saiman soal Dugaan Korupsi Pagar Laut Tangerang
Bahkan sampai ada beberapa nelayan yang ikut terjung langsung ke laut untuk mengangkat pagar bambu tersebut.
Bambu yang telah dicopot itu pun kemudian diangkat satu persatu ke kapal para nelayan. Lalu, ada juga perahu yang mengaitkan tali kapalnya ke pagar tersebut, untuk ditarik menjadi runtuh.
Salah satu nelayan, Acang (62) bahkan sampai menyelam dan mengangkat tiang bambu sendirian. Meskipun cerucuk itu ditancapkan hampir 1,5 meter di bawah permukaan laut.
BACA JUGA:Heboh Penemuan Bangkai Lumba-lumba di Pagar Laut Bekasi, Pertanda Apa?
BACA JUGA:Sanksi Pemilik Pagar Laut Rp18 Juta Per KM, KKP: Denda Dihitung Berdasarkan Luasnya
Meski usianya sudah cukup renta, namun tenaga Acang tak kalah dengan nelayan muda. Dia pun berhasil mengangkat 10 batang bambu dari dasar laut.
"Alhamdulillah, gembira sekali pagar laut dibongkar, saya tadi sampai turun langsung ke dasar laut, untuk mencopot cerucuk bambu, dapat 10 tadi," ujarnya dikutip pada Kamis, 23 Januari 2025.
Kesulitan cabut pagar laut
Meski begitu, Acang mengungkap kesulitannya dalam mencabut pagar yang terbuat dari bambu itu.S
alah satunya ialah banyak hewan yang menempel di area tersebut.
"Karena ada ini, banyak remis (sejenis kerang). Terus ada banyak lumpurnya jadi berat. Kayanya harus pakai alat," ungkapnya.
Selama pagar laut terpasang, kehidupan Acang sebagai nelayan terbilang cukup memilukan. Tak sekali kapalnya menabrak pagar laut dan hampir karam saat mencari hasil tangkapan laut.