
Iwan Sunito, CEO dan Founder One Global Capital menjelaskan: “industri properti di Australia saat ini sedang mengalami kontraksi yang sangat berpengaruh pada kondisi pasar.
Hal ini terlihat dari terjadinya pelemahan auction rate di Australia pada awal tahun 2025.”
Tingkat penjualan lelang atau auction rate Australia di tahun 2025, diprediksi berada di kisaran menengah, di mana sebagian besar pakar memperkirakan terjadi sedikit pelunakan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Auction Rate berpotensi berada di angka rata-rata 55% - 65% secara nasional. Namun, angka ini dapat bervariasi secara signifikan, tergantung pada lokasi spesifik dan kondisi pasar di Australia.
Sebagai informasi, tingkat penjualan lelang (auction rate) menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap pasar. Angka auction rate menggambarkan seberapa besar keinginan konsumen untuk mengajukan penawaran dan/atau bersaing mendapatkan properti.
BACA JUGA:Presiden Pastikan Pengecer Bisa Kembali Jualan Gas LPG 3 Kg, Warga: Gak Bisa Langsung Hari Ini!
Sebagai gambaran, auction rate 70% ke atas adalah pasar penjual (seller’s market), 60% - 70% menunjukkan pasar normal, sementara 60% ke bawah merupakan pasar pembeli (buyer’s market).
“Meningkatnya biaya konstruksi hingga 30% dalam 5 tahun terakhir, kenaikan suku bunga hingga 3 kali, melunaknya pasar pembeli, serta menurunnya jumlah imigran dari China turut mempengaruhi kondisi saat ini,” jelas Iwan Sunito.
Di lain pihak, Direktur Riset SQM, Louis Christopher memprediksi permintaan perumahan (hunian) di Sydney akan mengalami penurunan, meskipun terjadi pertumbuhan populasi dan kekurangan unit hunian (backlog) yang besar.
“Turunnya permintaan hunian tersebut menjadi tanda bahwa ekonomi semakin melemah dan calon konsumen menjadi lebih ragu untuk membeli,” kata Christopher, menambahkan.
BACA JUGA:Luar Biasa, Program GoZero dari Telkom Sukses Sabet Penghargaan ESG Sustainability Ratings 2025
Dia menuding pertumbuhan ekonomi yang lesu selama tahun 2024 dan pertumbuhan ekonomi Australia yang lebih lambat dari peningkatan populasi, sebagai penyebab utama.
“Penyebab lain adalah kenaikan biaya hidup yang tinggi. Hal ini membuat banyak rumah tangga mengalami kemunduran finansial dan tidak mampu menginvestasikan lebih banyak uang untuk membeli hunian,” terangnya.
Hal yang menarik, imbuh Iwan Sunito, adalah One Global Capital terus mengalami akselerasi atas Branded Resort and Residences nya.