Sebelumnya, sejumlah warga yang mayoritas bermata pencaharian pedagang masih mengantre di pangkalan gas elpiji 3 Kg di Jalan Palem Raya, Cibodas, Kota Tangerang, Rabu, 5 Februari, 2025.
Meski sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah memperboleh pengecer atau sub-pangkalan berjualan seperti sedia kala.
Berdasarkan pengamatan Disway.id di lokasi, warga masih mengantre dengan membawa tabung gas 3 Kg di pukul 10.14 WIB.
Pedagang Nasi Uduk, Dwi mengaku antre sejak pukul 06.00 WIB. Dia pun sejak kemarin belum mendapatkan gas 3 kg di kawasan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
"Dari jam 6 disini, namanya buat jualan. Kita kemarin engga dapet, makannya kesini," kata Dwi saat ditemui di lokasi, Rabu, 5 Februari.
BACA JUGA:Rieke Dyah Pitaloka Sebut Kegaduhan Gas LPG 3 Kg Pengalihan Isu, 'Melon 3 Kg Makan Pagar'
Dwi menyebut jika di pengecer di dekat rumahnnya masih belum tersedia stok gas melon. Alhasil, ia memutuskan di lokasi pangkalan Jalan Palem Raya.
"Di tempat saya masih belum ada. Pengecer belum ada, belum ada stoknya," tuturnya.
Masih soal antrean, Hal senada juga dikatakan Ridwan. Dia menyebut jika pengecer di tempatnya, Kawasan Karawaci, Kota Tangerang, masih belum tersedia.
Berdasarkan alasannya dari pedagang pengecer itu, kata Ridwan, stok barang di tempat tersebut belum tersedia.
"Stoknya belum tersedia. Katanya gitu, engga tau kenapa. Dia bilang (pengecer) stok enggak tersedia," katanya.
BACA JUGA:Distribusi Gas LPG 3 Kg di Jakarta Diperbaiki, DPR Usulkan Pengawasan Lebih Terbuka
BACA JUGA:Bahlil Pastikan Pengecer yang Jadi Subpangkalan LPG 3 Kg Tak Ada Biaya
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pengecer elpiji tabung 3 kg kini boleh kembali menjual gas melon dengan status baru sebagai sub-pangkalan.
Di mana harga eceran tertinggi di sub-pangkalan gas tidak boleh lebih dari Rp 19.000. Hal tersebut diungkap Bahlil ketika sidak di Pangkalan Gas, Cibodas, Kota Tangerang.