Gebrakan ketiga yaitu dengan memperkuat resiliensi konsumsi dalam negeri atau memperkuat daya beli masyarakat melalui program-program yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat.
Salah satu program unggulan Presiden Prabowo adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menargetkan 82 juta penerima manfaat pada akhir 2025.
BACA JUGA:Peringatan Hotman Paris ke Lisa Mariana: Percuma Diumbar, Publik Sudah Tahu
BACA JUGA:Heboh Jurnalis Asing Wajib Miliki Surat Keterangan Polisi, Polri Tegas Membantah!
"Selain itu, Presiden Prabowo juga akan mendirikan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa, membuka jutaan lapangan pekerjaan baru, dan mendorong perputaran uang di daerah. Upaya ini bukan hanya akan meningkatkan konsumsi dalam negeri tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat perekonomian domestik," tutur Noudhy.
Menurutnya, upaya ini bukan hanya akan meningkatkan konsumsi dalam negeri tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat perekonomian domestik.
Ia menilai dengan mendongkrak konsumsi rumah tangga, yang mencakup 54 persen dari PDB Indonesia, maka akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian," kata Noudhy.
Ia menilai dengan gebrakan-gebrakan strategis ini, Indonesia di bawah kepemimpinan.
Presiden Prabowo diharapkan berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan posisi sebagai kekuatan ekonomi yang stabil dan optimistis di kawasan Asia Tenggara dan global.