Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Menurun, Tertekannya Daya Beli Masyarakat Jadi Sorotan

Minggu 13-04-2025,08:47 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Dilansir dari data hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik Lebaran pada periode tahun 2025 ini terindikasi telah menurun hingga 24 persen, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dalam data tersebut, disebutkan bahwa total jumlah pemudik pada tahun 2025 ini berjumlah sebesar sekitar 147 juta.

Sementara pada tahun 2024 lalu, jumlah pemudik Lebaran berjumlah sebesar 193,6 juta jiwa. 

BACA JUGA: OJK Minta Bank Blokir Ribuan Rekening Terindikasi Judol

BACA JUGA:Jerat Ketua PN Jaksel, Ini Peran 4 Tersangka Kasus Suap Vonis Lepas Korupsi Migor

Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, penurunan mobilitas ini bukanlah anomali semata, melainkan indikator yang mencerminkan realitas ekonomi masyarakat yang terhimpit. 

“Inflasi maret 1,65 persen (m-o-m) terkesan melandai, namun harga-harga kebutuhan pokok tetap tinggi. Upah tak secepat itu mengejar lonjakan biaya hidup,” jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway, pada Sabtu 12 April 2025.

Dalam kondisi demikian, biaya mudik yang meliputi transportasi, akomodasi, konsumsi, dan oleh-oleh telah menjadi beban yang tidak ringan.

Alhasil, banyak keluarga yang akhirnya memilih untuk tetap tinggal di kota, menunda tradisi tahunan demi menjaga stabilitas keuangan.

“Estimasi nilai ekonomi yang hilang akibat penurunan potensi pergerakan hingga 46 juta orang mencapai antara Rp 93 triliun hingga Rp 232 triliun,” tutur Achmad.

BACA JUGA:KPK Dalami Peran Eks Mendes PDTT Soal Kasus Dana Hibah Pokmas Jatim TA 2021-2022

BACA JUGA:Belum Lama Didirikan, OJK Sebut Bank Emas Sukses Cetak Transaksi hingga Triliunan

Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa saat ini daya beli masyarakat juga masih tertekan.

Ditambah lagi, upah yang stagnan, ketidakpastian lapangan kerja, serta harga pangan yang tetap tinggi membuat masyarakat lebih berhitung dalam membelanjakan uangnya. 

“Biaya tol, harga tiket transportasi, dan akomodasi Lebaran masih terasa mahal. Meski ada program mudik gratis, cakupannya terlalu kecil untuk mengimbangi skala kebutuhan masyarakat,” jelas Achmad.

Kategori :