"Disampaikan juga akan dimasukkan aset lain. Dan itu adalah yang kita ada di sini, GBK. Yang ada di Mensesneg, yang nilainya di value 8 tahun yang lalu itu nilainya US$25 miliar. Nah jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara," kata Rosan saat acara Town Hall Danantara di Jakarta, Senin, 28 April 2025.
Dengan begitu, Menteri Investasi dan Hilirisasi ini memastikan pengelolaan aset Danantara akan dilakukan dengan perencanaan yang matang, sehingga bisa menghasilkan return yang optimal serta aset yang produktif.
“Sesuai dengan parameter atau kriteria benchmarking dengan yang lainnya. Jadi ini semua akan, yang tadinya berada di dalam Setneg akan berada di bawah Danantara,” ujarnya.