Lebih dari 300 peserta industri kopi hadir untuk menjalin kerja sama dan inovasi, mulai dari produsen, roaster, importir, hingga edukator.
“Kami tidak hanya hadir untuk menjual kopi. Kami hadir membawa jiwa Indonesia dalam setiap cangkir. Ini bukan tren, ini gerakan budaya,” tegas Mikael.
BACA JUGA:SPMB 2025/2026 Resmi Dimulai, Kemendikdasmen Umumkan Tahapan dan Jadwal Penerimaan Murid Baru
Ke depan, Omakafé menargetkan ekspansi ke kota-kota dunia seperti Tokyo, Melbourne, dan Copenhagen, dengan tetap membawa ciri khas budaya Indonesia — bukan sebagai waralaba biasa, tapi sebagai duta budaya.
Menurut Mikael, ini adalah misi jangka panjang untuk membuat dunia melihat kopi Indonesia bukan hanya dari rasa, tapi dari cerita.
Zulhas pun menyatakan dukungannya terhadap upaya-upaya seperti yang dilakukan Omakafé.
“Inisiatif seperti ini harus kita dukung. Ini cara elegan untuk menunjukkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia,” tutupnya.