Namun, di tengah sorotan tersebut, ada dua proyek yang telah diserahterimakan pada 9 April 2025: SDN Kampung Bali 01 dan SDN Pasar Baru 01/03/05 serta TK Negeri Sawah Besar
Sementara dua lainnya mendekati tahap akhir: KBN dan PKBMN 29 Cempaka Baru (91,43 persen) dan SDN Karang Anyar 01/02/05/06/08 (95,35 persen
Secara keseluruhan, rata-rata progres dari enam proyek hanya 84,90 persen, dengan beberapa titik masih jauh dari penyelesaian.
BACA JUGA:Ketua KPK: Ada 8 Tersangka Dugaan Suap RPTKA Kemnaker!
BACA JUGA:KPK Geledah Kantor Kemenaker, Perkara Suap dan Gratifikasi TKA
Temuan ini semakin memperkuat catatan merah Pemprov DKI Jakarta di bidang pengadaan barang dan jasa.
Dalam laporan Monitoring Controlling Surveillance for Prevention (MCSP) 2024, skor pengadaan barang/jasa (PBJ) hanya 71, sementara subindikator independensi UKPBJ lebih rendah lagi, yakni 46.
KPK mendorong langkah korektif, termasuk: PPK dan pengawas harus rutin melaporkan progres proyek, Menyusun ulang jadwal kerja yang realistis, dan Menyurati Gubernur DKI Jakarta untuk perbaikan tata kelola PBJ
“Kita butuh perencanaan yang lebih matang, evaluasi metode pemaketan, dan pengawasan melekat yang konsisten,” tegas Linda.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Achmad S., memastikan pihaknya tetap berkomitmen menuntaskan pekerjaan.
BACA JUGA:KPK Usul Parpol Dapat Dana Besar dari APBN, Istana: Bisa Didiskusikan
BACA JUGA:KPK Buktikan Perbuatan Hasto Usai Penyelidiknya ungkap Posisi Harun Masiku dalam Sidang
“Kami berusaha semaksimal mungkin agar gedung sekolah bisa digunakan saat tahun ajaran baru dimulai,” ujarnya.
Sementara itu, Nina Dwi Juliyanti, guru SDN 01 Cikini, menyampaikan kegelisahan para orang tua murid.
“Kami banyak ditanya kapan gedung baru bisa dipakai. Kami semua berharap segera rampung agar pembelajaran bisa kembali normal.”
KPK menegaskan, pengawasan terhadap proyek pendidikan akan terus diperkuat. Setiap rupiah dari anggaran harus berdampak nyata bagi siswa, bukan hilang dalam ketidakcermatan atau praktik menyimpang.