Perang selama 12 hari itu berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Amerika dan hingga saat ini masih berlaku.
Garda Revolusi Iran juga sempat mengungkap rudal jarak menengah baru yang disebut 'Qassem Baseer' yang mampu menerobos sistem pertahanan THAAD lansiran Amerika.
Rudal ini dapat mengenai target sejauh lebih dari 1.200 kilometer termasuk wilayah Israel.
BACA JUGA:HUT Bhayangkara di Monas: 5.888 Personel Gabungan Amankan Rangkaian Acara
BACA JUGA:Wakapolri Segera Pensiun, Sosok Pengganti Komjen Ahmad Dofiri Segera Diumumkan
Tidak hanya itu, pasukan IRGC-N juga telah menerima pengiriman besar-besaran rudal antikapal yang akan digunakan dalam memperkuat pertahanan pesisir Iran.
Dari penampakannya, peluncur tabung ganda rudal antikapal terlihat seperti desain baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Sistem senjata tersebut terlihat merupakan rudal jelajah antikapal baru, namun sayangnya tidak ada informasi yang lebih detil terkait dengan sistem pertahanan baru Iran tersebut.
Berbagai spekulasi muncur dengan penampakan sistem pertahanan Iran tersebut yang menyebutkan kemungkinan merupakan rudak rudal antikapal supersonic berkekuatan tinggi.
Tentunya saja dengan sistem persenjataan barun ini membuat Iran semakin percaya diri untuk menentukan sikapnya terhadap kondisi wilayah Timur Tengah dan negaranya dari intervensi negara lain termasuk Amerika.
Sedangkan Donald Trump selaku Presiden Amerika terus melontarkan ancamannya ke Iran, terkait dengan pengembangan senjata nuklir yang hingga saat ini masih belum terbukti kebenarannya.