Alkohol memengaruhi metabolisme glikogen (cadangan karbohidrat) dan lemak, mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan sumber energi ini secara efisien, baik untuk pemulihan maupun aktivitas selanjutnya.
Risiko Serius bagi Jantung dan Paru-Paru
Lebih jauh lagi, konsumsi alkohol, terutama setelah aktivitas fisik yang memicu kerja keras organ, membawa risiko serius bagi sistem kardiovaskular dan pernapasan:
1. Bagi Jantung
Dehidrasi dan Peningkatan Beban Jantung:
"Dehidrasi akibat alkohol akan membuat darah menjadi lebih kental, memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompanya ke seluruh tubuh.
Ini meningkatkan beban kerja jantung, terutama setelah latihan berat," jelas Dr. Kevin Aditya, Sp.JP, seorang Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah.
BACA JUGA:Dave Soal Eks Marinir Satria Arta Pengin Kembali Jadi WNI: Tunggu Keputusan Kemlu dan Kemenkum
2. Aritmia (Gangguan Irama Jantung)
Alkohol dapat memicu atau memperburuk atrial fibrillation atau holiday heart syndrome, di mana jantung berdetak tidak teratur. Risiko ini bisa meningkat pada kondisi tubuh yang lelah atau dehidrasi setelah berolahraga.
3. Peningkatan Tekanan Darah
Konsumsi alkohol secara reguler atau berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan stroke.
Bagi Paru-Paru:
1. Penurunan Fungsi Kekebalan Paru
Alkohol dapat melemahkan sistem kekebalan di saluran pernapasan, membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi bakteri atau virus, yang bisa berujung pada bronkitis atau pneumonia.