Fakta Baru di Balik Kematian Diplomat, Polisi: Tangan dan Kaki Tidak Terikat

Rabu 30-07-2025,14:29 WIB
Reporter : Rafi Adhi Pratama
Editor : Marieska Harya Virdhani

BACA JUGA:Buku 'Diplomat Pertama', Mahakarya Arya Daru Pangayunan Sebelum Tewas

Sementara perwakilan Pusident Bareskrim Polri, Aipda Sigit Kusdiyanto menyebut pihaknya telah mengidentifikasi sidik jari yang ada di lokasi tewasnya ADP.

"Singkat awal kami tim identifikasi, baik dari Polres, Polda dan Pusident Polri, melakukan pencarian barang bukti. Salah satunya sidik jari. Berdasarkan keilmuan dari beberapa barang bukti yang diamankan rekan kita, kami melakukan pengembangan dan salah satu yang diperoleh mengenai sidik jari yaitu yang terdapat di lakban warna yang berada di saudara ADP. Dari lakban yang diamankan dari aturan yang ada kita lakukan penyelidikan diperoleh dan dibandingkan dengan sidik jari yang dimiliki saudara ADP, sesuai kaidah keilmuan minimal 12 titik memenuhi kriteria yang ada," ucapnya.

Berdasarkan hal itu, dipastikan pada lakban yang melilit di kepala korban hanya ada sidik jari ADP.

"Bahwa di lakban yang diperoleh adalah sidik jari saudara ADP," bebernya.

BACA JUGA:Kompolnas: Penyebab Kematian Diplomat ADP Jelas, Tinggal Tunggu Pengumuman Penyidik

Sementara perwakilan Puslabfor Bareskrim Polri, Kompol Irfan Rofik menuturkan pihaknya tidak menemukan adanya bercak darah hingga material biologi lainnya di TKP.

"Terhadap pemeriksaan TKP yang kami lakukan, kami tidak menemukan adanya bercak darah, sperma atau material biologi di kamar korban atau di luar kamar korban. Kami tidak menemukan mateorologi orang lain," terangnya.

Kemudian pihaknya memeriksa beberapa barang bukti, diantaranya sisa gulungan lakban kuning yang melilit di kepala korban.

"Ada 13 item yang kami periksa, hanya 1 yang sangat menarik sini, dimana pada sisa lakban di bonggol atau gulungan lakban terdapat DNA saudara ADP," ucapnya.

Sebelumnya buku karya Diplomat Kemenlu, Arya Daru Pangayunan turut ditampilkan sebagai barang bukti saat ungkap kasus di Polda Metro Jaya.

Buku berjudul 'Diplomat Pertama, Sebuah Pencapaian Cita-cita' itu ditulis Arya Daru Pangayunan tampak ada di meja barang bukti.

Berdasarkan sinopsis, buku itu menceritakan soal perjalanan korban dalam menjadi Diplomat Kemenlu.

Buku bercover hitam dan putih itu diterbitkan oleh Aswaja Presindo dengan tebal 206 halaman.

Sementara beberapa barang bukti juga turut ditampilkan di sebuah meja berkain putih dalam ungkap kasus tersebut.

Diantaranya terdapat lakban kuning, ponsel, laptop, flashdisk, body wash, gelas kaca, diduga alat kontrasepsi serta pelumas.

Kategori :