bannerdiswayaward

Kompolnas: Penyebab Kematian Diplomat ADP Jelas, Tinggal Tunggu Pengumuman Penyidik

Kompolnas: Penyebab Kematian Diplomat ADP Jelas, Tinggal Tunggu Pengumuman Penyidik

Kompolnas sebut penyebab kematian Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan telah diketahui penyidik dan tinggal diumumkan oleh Polda Metro Jaya-Disway.id/Rafi Adhi-

JAKARTA, DISWAY.ID - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyatakan hasil autopsi terhadap jenazah Diplomat Kemenlu RI, ADP telah memperjelas penyebab kematiannya. 

Komisioner Kompolnas, Chairul Anam mengatakan kini publik hanya tinggal menunggu pengumuman resmi dari Polda Metro Jaya.

BACA JUGA:Dimediasi Anwar Ibrahim, Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata Tanpa Syarat!

BACA JUGA:Dasco Minta Polisi Ungkap Penyebab Pasti Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru

"Hari ini semakin jelas penyebab kematiannya. Jadi peristiwanya sudah terang, penyebab kematiannya juga sudah jelas. Tinggal diumumkan oleh Polda Metro Jaya," katanya kepada awak media, Senin 28 Juli 2025.

Autopsi Ungkap Detail Scientific

Dijelaskannya, hasil autopsi yang disampaikan tim dokter forensik sangat rinci dan ilmiah. 

Tidak hanya menjelaskan kondisi luar dan dalam tubuh korban, autopsi juga menelusuri kandungan zat dalam tubuh, sidik jari, serta jejak digital yang relevan dengan peristiwa kematian.

"Kami dijelaskan secara detail, dari kondisi tubuh sebelum autopsi hingga proses pengambilan sampel dan pembanding. Termasuk posisi sidik jari dan analisis forensiknya," jelasnya.

Diungkapkannya, pihaknya diberikan ruang untuk mengevaluasi baik dari sisi prosedur maupun substansi penanganan perkara. 

Sejauh ini, pihaknya menilai proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya berlangsung secara transparan dan akuntabel.

BACA JUGA:Isi Tas Diplomat Kemenlu Bikin Merinding, Ada Laptop, Obat, dan Surat Rawat Jalan

Menjawab pertanyaan publik soal lamanya pengungkapan kasus, Anam menegaskan bahwa proses yang panjang tersebut disebabkan oleh kompleksitas perkara, bukan karena stagnasi atau ketidaksiapan penyidik.

"Yang penting adalah waktunya digunakan secara substansial, bukan menunggu kosong. Setiap hari ada pendalaman, dan itu bisa kami lihat dari hasil-hasil yang dipaparkan," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa seluruh proses penyelidikan dilakukan secara menyeluruh, dengan pendekatan ilmiah yang kuat, termasuk menganalisis rekaman CCTV, jejak digital, dan keterangan saksi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads