Hore! Program Cek Kesehatan Gratis Dimulai 4 Agustus 2025 di 12 Titik, Kemenkes Gunakan Sistem 'Jemput Bola'

Kamis 31-07-2025,21:52 WIB
Reporter : Hasyim Ashari
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kabar baik bagi seluruh masyarakat Indonesia! Program Cek Kesehatan Gratis untuk anak-anak yang telah dinantikan akan resmi dimulai pada Senin, 4 Agustus 2025 di 12 titik lokasi di berbagai wilayah Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan komitmennya untuk memastikan jangkauan program ini lebih luas dengan mengadopsi sistem 'jemput bola', di mana tim kesehatan akan secara proaktif mendatangi masyarakat.

BACA JUGA:Kapan Kongres PDIP di Tengah Kosongnya Jabatan Sekjen? Guntur Romli: Kami Fokus Konsolidasi

BACA JUGA:BAIC BJ30 Hybrid: SUV Tangguh Rasa Hybrid, Ini Rahasia Performa dan Efisiensinya

Program ini merupakan bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional yang kini semakin mengedepankan upaya promotif dan preventif. 

Dengan pendekatan ‘jemput bola’, pemerintah menargetkan lebih dari 53 juta siswa dari jenjang SD, SMP, SMA/SMK, hingga pesantren di seluruh Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa sistem 'jemput bola' ini merupakan strategi utama untuk mengatasi hambatan akses ke fasilitas kesehatan yang mungkin dialami sebagian masyarakat.

BACA JUGA:Pemotor Vario Tutup Usia Usai Hantam Pembatas Jalan di Jalan TB Simatupang

BACA JUGA:Kejagung Selidiki Dugaan Korupsi Beras: Mulai dari Mekanisme Subsidi!

"Kami tidak ingin ada lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak memeriksakan kesehatannya. Dengan sistem 'jemput bola', tim kesehatan kami akan mendatangi pemukiman, sekolah, hingga sentra-sentra keramaian, memastikan program ini bisa diakses oleh siapa saja dan di mana saja," ujar Menkes Budi dalam keterangan persnya yang digelar secara daring melalui saluran YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis 31 Juli 2025.

Pelaksanaan CKG di sekolah dilakukan secara kolaboratif antara tenaga kesehatan di puskesmas dan tenaga pendidik di sekolah.

Pemeriksaan mencakup status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, kesehatan mental, hingga kebugaran. Untuk SMP dan SMA, ditambahkan skrining anemia, talasemia, dan kesehatan reproduksi.

BACA JUGA:Kepala BPOM Ungkap Penyebab Ratusan Siswa di Kupang Keracunan MBG: Makanan Basi Jadi Biang Kerok

BACA JUGA:Menyala di JF3 2025, Koleksi URUB dari LAKON Indonesia Sentuh Hati Lewat Kisah Pengorbanan Hidup

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, dr. Maria Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa pelaksanaan program telah dirancang dengan cermat dan melalui uji coba di beberapa sekolah.

Kategori :