bannerdiswayaward

Kepala BPOM Ungkap Penyebab Ratusan Siswa di Kupang Keracunan MBG: Makanan Basi Jadi Biang Kerok

Kepala BPOM Ungkap Penyebab Ratusan Siswa di Kupang Keracunan MBG: Makanan Basi Jadi Biang Kerok

Kepala BPOM Ungkap Penyebab Ratusan Siswa di Kupang Keracunan MBG: Makanan Basi Jadi Biang Kerok-Disway/Hasyim Ashari-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Ratusan siswa Sekolah Dasar di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) beberapa waktu lalu, akhirnya menemukan titik terang penyebabnya.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dr. Taruna Ikar mengungkapkan bahwa makanan basi adalah faktor utama di balik insiden keracunan tersebut.

BACA JUGA:Menyala di JF3 2025, Koleksi URUB dari LAKON Indonesia Sentuh Hati Lewat Kisah Pengorbanan Hidup

BACA JUGA:Hore! Program Cek Kesehatan Gratis Anak Dimulai Pekan Depan, Menkes Budi: Termasuk Periksa Kesehatan Jiwa

Dalam konferensi pers yang diadakan di Kupang hari ini, Kepala BPOM dr. Taruna Ikrar menjelaskan hasil investigasi menyeluruh yang dilakukan timnya. Berdasarkan hal itu, ditemukan faktor kelalaian petugas yang menyajikan makanan basi.

"Tim kami Balai Besar BPOM di Kupang mengawal itu dan hasil output-nya di Kupang, penyebabnya itu, salah satu faktor yang kami lihat dia menyiapkan barang (makanan) itu mungkin sudah kelewat jadi terjadi semacam basi," kata Ikrar saat ditemui di kantor BPOM RI, Jakarta Pusat, Kamis 31 Juli 2025.

dr. Taruna Ikrar menambahkan, tim BPOM telah melakukan penelusuran mulai dari proses produksi, distribusi, hingga penyimpanan MBG tersebut.

BACA JUGA:Sepakat dengan Polisi, Komnas HAM Sebut Tewasnya Diplomat Arya Daru Tak Libatkan Orang Lain

BACA JUGA:Simulasi Kredit Cicilan Mobil BYD Atto 1 2025 OTR Jakarta, Gaji UMR Sanggup?

"Mengenai apa faktor-faktornya dan sebagainya, semua hasil lab-nya sudah kami kirim ke BGN. Saya kira dalam waktu dekat, BGN, BPOM, dan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) akan mengumumkan," ujar dr. Taruna Ikrar.

Insiden keracunan ini menimpa ratusan siswa di beberapa sekolah dasar di Kupang, menyebabkan mereka mengalami gejala mual, muntah, diare, dan pusing. 

Sebagian besar korban telah mendapatkan penanganan medis dan kini dalam kondisi stabil.

Sebagai tindak lanjut, BPOM akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memperketat pengawasan terhadap distribusi dan penyimpanan produk pangan, khususnya MTAS. 

Produsen dan distributor juga diimbau untuk lebih bertanggung jawab dalam menjaga kualitas produknya hingga sampai ke tangan konsumen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads