Ia bahkan sudah mulai menerapkannya lewat Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang diadakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI).
Gen Z Peduli dan Punya Solusi
Selain ketiga topik tersebut, berbagai ragam isu diangkat mahasiswa-mahasiswi penerima Djarum Beasiswa Plus dalam Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025 yang notabene adalah kalangan Gen Z.
Mereka memotret banyak isu penting di sekitarnya mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan penggunaan tangan kiri dan kanan, gugatan terhadap kecurangan di dunia pendidikan, penyalahgunaan antibiotik, sampah digital,
BACA JUGA:Pilihan Dompet Digital Terbaik untuk Perempuan sebagai Ujung Tombak UMKM
BACA JUGA:Data TBC Mengerikan, Tito Karnavian Desak Kepala Daerah Gunakan Otoritas Penuh
Hingga fenomena brainrot atau “pembusukan otak” akibat video pendek dengan isi konten yang receh.
“Ini adalah bukti bahwa Gen Z bukan generasi penggerutu, tetapi Gen Z yang ada di sini (Beswan Djarum) adalah bukti jika mereka semua adalah sekumpulan orang-orang yang bermutu. Mereka lebih kritis, terbuka dan memiliki ide-ide serta terobosan baru yang bisa atasi permasalah rumit di sekitar,” ujar Maman Suherman, penulis buku dan pegiat literasi yang menjadi salah satu juri Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025.
Kompetisi ini diikuti seluruh Beswan Djarum yakni mahasiswa-mahasiswi dari berbagai daerah yang menerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation untuk periode 2024/2025.
BACA JUGA:Besok! DPR Bareng Musisi Rapat untuk Bahas Revisi UU Hak Cipta
Dalam ajang Essay Contest, Beswan Djarum ditantang untuk mengidentifikasi masalah penting di lingkungan sekitar berdasarkan pengalaman pribadi, menganalisis, dan memikirkan solusinya.
Para pemenang dipilih berdasarkan ketajaman identifikasi masalah, pola pikir, konstruksi penyelesaian masalah,
Serta kekuatan untuk meyakinkan pentingnya isu yang diangkat dan mempertahankan argumentasi.
“Menulis bukan sekadar keterampilan teknis. Melalui Essay Contest, para Beswan dilatih untuk mengasah welas asih, berpikir kritis, dan keberanian menawarkan solusi.
“Keterampilan kepemimpinan yang semakin penting di tengah dunia yang tak pasti, termasuk tantangan di era AI saat ini,” ujar Felicia Hanitio, Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation.