Semua proses dikebut agar mereka bisa resmi mengenakan jersey Garuda di laga krusial.
Langkah Miliano dan Mauro ternyata tak luput dari sorotan media Eropa.
ESPN Belanda menyebut Miliano sebagai pemain “berani mengambil keputusan emosional dan historis.”
Sementara Voetbal International menyoroti Indonesia sebagai “proyek ambisius dengan skuad diaspora solid.”
Football Premier bahkan menyebut penolakan Miliano terhadap Jong Oranje sebagai langkah yang langka dan bernilai tinggi secara moral dan emosional.
BACA JUGA:Erik Ten Hag Senang Dapat Incarannya, Legenda Real Madrid Injak Kaki di BayArena
Miliano Jonathans dan Mauro Mauro Zijlstra adalah wajah timnas masa depan: pemain muda, modern, dan lapar akan tantangan.
Mauro dikenal sebagai striker bertipe petarung dengan insting tajam di kotak penalti, cocok dengan kebutuhan Indonesia menghadapi lawan tangguh seperti Arab Saudi dan Irak.
Di bawah asuhan pelatih legendaris Patrick Kluivert dan staf internasional kelas dunia, timnas Indonesia sedang membangun bukan hanya tim, tetapi budaya sepak bola baru: profesional, terencana, dan inspiratif.
Kisah Miliano dan Mauro adalah lebih dari sepak bola.
Ini adalah tentang identitas, pilihan, dan keyakinan bahwa sebuah negara bisa dibela bukan hanya karena tempat lahir, tapi karena cinta dan komitmen.
BACA JUGA:Ruben Amorim Beri Pengakuan 'Pahit' Buat Fans Setan Merah, Minta Pemain yang Lebih Jago
BACA JUGA:Drama Transfer! Chelsea Berjuang Gaet Fermin Lopez, Barcelona Bingung Tarik Ulur